ANALISIS INTENSITAS CAHAYA MELALUI SIMULASI INTERIOR PADA GEDUNG KANTOR JHL OFFICE S8

Sistem pencahayaan bangunan di Indonesia mengonsumsi energi terbesar kedua, sebanyak 27% dari energi bangunan. Pencahayaan alami dapat menjadi alternatif untuk mengurangi konsumsi energi pencahayaan, diperlukan pula pencahayaan buatan jika terjadi kondisi-kondisi tertentu. Intensitas cahaya ruang kantor dipengaruhi oleh desain interior, selain itu pencahayaan yang optimal dapat mengurangi konsumsi energi pencahayaan hingga 10%. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membuat desain interior yang sesuai, dan menganalisis intensitas cahaya, serta menganalisis optimasi pencahayaan alami dan buatan pada gedung kantor JHL Office berdasarkan SNI 6197:2020. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan simulasi. Simulasi interior dilakukan pada Software DIALux dengan tema modern dan tata ruang open-plan office. Nilai intensitas cahaya yang sesuai berdasarkan SNI 6197:2020 sebesar 350 lux. Simulasi desain interior yang sesuai untuk ruang kantor JHL Office yaitu desain 2 karena pada ruang kantor nilai iluminasi rata-rata cahaya alaminya mendekati standar SNI 6197:2020, yaitu sebesar 345 lux. Intensitas cahaya pada desain 2 menunjukkan bahwa ruang lobi lift masih belum memenuhi SNI 6197:2020 yaitu sebesar 150 lux. Sementara itu, beberapa area yang dekat dengan bukaan menghasilkan nilai iluminasi yang melebihi standar SNI 6197:2020 yaitu sebesar 910 lux. Optimasi pencahayaan alami dan buatan pada gedung kantor JHL Office berdasarkan SNI 6197:2020, antara lain membuat zona saklar lampu pada ruang kantor, sehingga pencahayaannya mencapai 682 lux. Pada sisi kiri ruang kantor dan ruang teras kiri menghasilkan pencahayaan yang melebihi standar SNI 6197:2020 yaitu sebesar 956 lux dan 1067 lux, sehingga perlu ditambahkan vertikal blind. Ruang lobi lift dilakukan penambahan lampu gantung pada area resepsionis sehingga diperoleh nilai intensitas cahaya sebesar 433 lux.