“UPAYA MENGATASI PEMBENTUKAN DEPOSIT PADA BAHAN BAKAR B30 PADA LINGKUNGAN TEMPERATUR RENDAH BERBASIS ZAT ADITIF KOMERSIL DAN THERMAL HEATER”

Pemerintah Indonesia telah menetapkan peraturan atau regulasi berupa mewajibkan penggunaan bahan bakar B30 di sektor PSO (Public service Obligation), transportasi non-PSO, industri dan serta pembangkit listrik hingga tahun 2025 melalui Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 12 tahun 2015. Di PLTP-X telah menerapkan pemakaian bahan bakar biodiesel jenis B30 sebagai bahan bakar diesel generator yang digunakan untuk suplai listrik pompa operasional dan penerangan. Namun dalam penggunaan B30 sebagai bahan bakar untuk diesel generator tersebut sering mati/trip yang di sebabkan kurangnya pasosakn suplai bahan bakar ke ruang bakar. Kurangnya suplai bahan bakar tersebut di akibatkan oleh tersumbatnya penyaring bahan bakar akibat timbulnya gelling/deposit yang menumpuk. Oleh karena itu perlu sebagai upaya mengatasi pembetukan gelling/deposit pada bahan bakar B30 pada lingkungan temperatur rendah berbasis zat aditif komersil dan thermal heater agar dapat meningkatkan karakteristik bahan bakar B30 dalam pemakaian jangka panjang pada diesel generator di dataran ketinggian PLTP-X. Hasil penelitian peningkatan karakteritik bahan bakar biodiesel terjadi pada varian M70 dengan penambahan zat aditif dan termal heater 5% dengan 10,228 cal/kg, viskositas maksimal 4,029 mm2/s, densitas 840 kg/m3, dan titik tuang 13℃. Efek tersebut membuat umur penyaring bahan bakar lebih panjang dan bahan bakar bisa dipakai lebih dari 3 bulan karena gelling/deposit tidak terbentuk.
Kata kunci: suhu lingkungan, karakteristik,Biodiesel B30