EKSISTENSI BANK “EMOK” DALAM PERSPEKTIF UNDANG UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1998 TENTANG PERBANKAN (STUDI KASUS DESA PARAKANJAYA)

Masyarakat Desa Parakanjaya selama ini memanfaatkan pinjaman rentenir atau disana dikenal dengan sebutan “Bank Emok” untuk memenuhi kebutuhan konsumtif, karena dengan pekerjaan mereka yang penghasilannya tidak menentu belum bisa memenuhi kebutuhan atau keperluannya dengan cepat. Namun tidak sedikit juga masyarakat memanfaatkan jasa “Bank Emok” itu untuk hal yang bersifat produktif, yaitu sebagai modal usaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang praktik Bank Emok, operasional Bank Emok, dan kendala yang dihadapi masyarakat sebagai nasabah Bank Emok. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan deskriptif, kualitatif, dengan pendekatan yuridis, dan kemasyarakatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dokumentasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Parakanjaya merasa terbantu dengan kehadiran Bank Emok meskipun bunga yang ditetapkan sangat tinggi dan masyarakat merasa terbantu dengan keberadaan Bank Emok namun secara yuridis keberadaannya jika ditinjau dari Undang-Undang Perbankan banyak yang bertentangan.