PEMANFAATAN LIMBAH GGBFS DAN KAPUR PADAM PADA BERBAGAI PERSENTASE DAN MODULUS HIDROLIS 2.0 SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN SEMEN UNTUK MORTAR

1801311034, Sakilla (2021) PEMANFAATAN LIMBAH GGBFS DAN KAPUR PADAM PADA BERBAGAI PERSENTASE DAN MODULUS HIDROLIS 2.0 SEBAGAI SUBSTITUSI SEBAGIAN SEMEN UNTUK MORTAR. Lainnya thesis, Politeknik Negeri Jakarta.

[thumbnail of Halaman Identitas Dokumen Skripsi] Text (Halaman Identitas Dokumen Skripsi)
HALAMAN IDENTITAS - Sakilla - Sofiyah Alaydrus.pdf

Download (4MB)
[thumbnail of Bab 2 s/d 5 Isi Skripsi] Text (Bab 2 s/d 5 Isi Skripsi)
ISI - Sakilla - Sofiyah Alaydrus.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ

Download (3MB)
[thumbnail of Manuskrip Artikel Ilmiah] Text (Manuskrip Artikel Ilmiah)
79 - Sakilla - Sofiyah A - Djedjen A.pdf
Restricted to Hanya Staff Repositori

Download (644kB)

Abstrak

Produksi limbah slag di Indonesia terus meningkat, industri baja dalam negeri menghasilkan sampai 940. 000 ton Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) pada 2019. Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS) adalah limbah slag hasil peleburan bijih besi pada tanur tinggi yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan bangunan yang diperoleh dengan cara penggilingan terak. Bahan ini memiliki sifat pozolanik, sehingga dapat dimasukkan sebagai salah satu bahan aditif material pada campuran mortar. Tujuan dari penelitian ini ialah guna memperoleh variasi campuran serta menganalisa campuran semen, GGBFS, dan kapur padam terhadap sifat fisik dan mekanis pada mortar. Pemanfaatan dari limbah GGBFS dan kapur padam ini sebagai pengganti substitusi semen diharapkan menjadi reference di bidang konstruksi. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dengan membuat benda uji mortar menggunakan perbandingan campuran yaitu 1 Binder (PC + GGBFS + Kapur Padam) : 2 Pasir dan factor air semen (fas) 0,35. Variasi GGBFS dan kapur padam sebesar 50%, 30%, 10% dan 0% (sebagai referensi ) terhadap berat binder. Perbandingan antara GGBFS dan kapur padam sebesar 55,75% : 44,25% dengan Modulus Hidrolis 2.0. Hasil analisis menunjukan bahwa penggunaan GGBFS dan kapur padam menurunkan nilai konsistensi dan waktu ikat awal yang semakin lama. Pada variasi 1 menurut SNI 03-6882-2002 termasuk ke dalam mortar tipe M, campuran GGBFS dan kapur padam mampu menghasilkan kuat tekan yang paling tinggi sebesar 209,847 kg/cm2 pada umur 28 hari jika dibandingkan dengan variasi 1, 2, dan 3 serta referensi. Komposisi optimum bahan tambah (GGBFS + Kapur Padam) juga didapat pada variasi 1 yaitu dengan campuran 0,5 PC : 0,5 (GGBFS + Kapur Padam) : 2 Pasir.

Tipe Dokumen: Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (Lainnya)
Subjek: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 624 Teknik sipil
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: Teknik Sipil > Konstruksi Gedung D3
User ID Pengunggah: Sakilla Sakilla
Date Deposited: 02 Sep 2021 08:08
Last Modified: 02 Sep 2021 08:08
URI: https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/1127

Actions (login required)

View Item
View Item