Analisis Kualitas Briket Tanaman Azolla Micropyhlla dan Ampas Batang Tebu (Baggase) Dengan Perekat Bubur Kertas

Penggunaan energi fosil kian tahun terus menipis ketersediaannya, salah satu cara untuk mengatasi krisis energi tersebut adalah dengan mengoptimalkan penggunaan biomassa yang dijadikan sebuah energi bahan bakar alternatif. Tanaman azolla microphylla, ampas batang tebu dan kertas merupakan contoh biomassa yang dapat di manfaatkan. Dengan melalui proses pirolisis nantinya biomassa tersebut akan menghasilkan salah satu produknya adalah sebuah arang, dan arang yang dihasilkan dapat dijadikan sebuah energi bahan bakar alternatif dengan menjadikan sebuah briket. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan anilisis briket yang di buat dengan pengujian nilai kalor, pengujian proksimat, kekuatan fisik (shatter index) dan laju pembakaran nya. Bedasarkan data hasil pengujian yang telah dilakukan dari lima sampel yang digunakan, sampel 5 (10% AZ + 40% AT + 50% BK) memiliki hasil terbaik dengan nilai kalor sebesar 4859 kal/g, nilai kadar air sebesar 7,13% yang sudah memenuhi standar SNI briket Indonesia yaitu < 8%, pengujian shatter index yang tidak mengalami pengurangan massa serta laju pembakaran yang lambat sebesar 0,26 gr/menit. Tetapi hasil pengujian kadar abu dan kadar zat terbangnya masih diatas rata-rata standar indonesia. Dari data hasil pengujian yang dilakukan, akan mempengaruhi kandungan nilai kalor pada briket. Penggunaan energi fosil kian tahun terus menipis ketersediaannya, salah satu cara untuk mengatasi krisis energi tersebut adalah dengan mengoptimalkan penggunaan biomassa yang dijadikan sebuah energi bahan bakar alternatif. Tanaman azolla microphylla, ampas batang tebu dan kertas merupakan contoh biomassa yang dapat di manfaatkan. Dengan melalui proses pirolisis nantinya biomassa tersebut akan menghasilkan salah satu produknya adalah sebuah arang, dan arang yang dihasilkan dapat dijadikan sebuah energi bahan bakar alternatif dengan menjadikan sebuah briket. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan anilisis briket yang di buat dengan pengujian nilai kalor, pengujian proksimat, kekuatan fisik (shatter index) dan laju pembakaran nya. Bedasarkan data hasil pengujian yang telah dilakukan dari lima sampel yang digunakan, sampel 5 (10% AZ + 40% AT + 50% BK) memiliki hasil terbaik dengan nilai kalor sebesar 4859 kal/g, nilai kadar air sebesar 7,13% yang sudah memenuhi standar SNI briket Indonesia yaitu < 8%, pengujian shatter index yang tidak mengalami pengurangan massa serta laju pembakaran yang lambat sebesar 0,26 gr/menit. Tetapi hasil pengujian kadar abu dan kadar zat terbangnya masih diatas rata-rata standar indonesia. Dari data hasil pengujian yang dilakukan, akan mempengaruhi kandungan nilai kalor pada briket.