OPTIMASI PROSES DAN FORMULASI LILIN AROMATERAPI MEMANFAATKAN MINYAK JELANTAH HASIL ADSORPSI MENGGUNAKAN KULIT PISANG

Pembuangan limbah minyak jelantah ke lingkungan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Perlu adanya upaya penanganan limbah minyak jelantah menjadi produk yang lebih bernilai. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan proses dan formulasi lilin aromaterapi dari limbah minyak jelantah yang paling optimal dengan menggunakan unit pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi. Hasil penelitian ini akan digunakan oleh CSR PT Badak NGL dalam program SALIN SWARA (Sampah Keliling Swadaya Masyarakat) sebagai bentuk penanganan limbah minyak jelantah. Minyak jelantah yang digunakan akan melalui unit pre-treatment terlebih dahulu dengan metode adsorpsi menggunakan adsorben kulit pisang kering. Waktu perendaman adsorben pada minyak jelantah dilakukan selama tiga hari. Proses selanjutnya adalah homogenisasi bahan baku berupa minyak jelantah hasil adsorpsi, stearic acid, pewangi, dan pewarna pada kolom mixer. Mixer bekerja pada temperatur 70oC dan kecepatan 20 RPM selama 30 menit. Formulasi lilin aromaterapi paling optimal adalah komposisi massa wax based dengan 70% stearic acid dan 30% minyak jelantah, 40 ml pewangi / kg wax based, dan 10 ml pewarna / kg wax based. Perhitungan tekno-ekonomi untuk masa pemakaian unit pembuatan lilin aromaterapi selama 5 tahun antara lain CAPEX sebesar Rp 8.502.344, OPEX per bulan sebesar Rp 8.570.047, PBP dalam waktu 1,9 tahun, NPV sebesar Rp7.468.535, dan IRR sebesar 28% yang diartikan bisnis layak diaplikasikan.