IDENTIFIKASI PENYEBAB KEGAGALAN OPERASIONAL MESIN CHILLER AIR-COOLED VERSION TECHNOTRANS DENGAN METODE FMEA DI PT X

1902311059, Rafi Arrahman (2022) IDENTIFIKASI PENYEBAB KEGAGALAN OPERASIONAL MESIN CHILLER AIR-COOLED VERSION TECHNOTRANS DENGAN METODE FMEA DI PT X. D3 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.

[thumbnail of Rafi Arrahman_1902311059_Tugas Akhir_Judul, Pendahuluan, Penutup] Text (Rafi Arrahman_1902311059_Tugas Akhir_Judul, Pendahuluan, Penutup)
BAB I DAN V_TUGAS AKHIR_RAFI ARRAHMAN.pdf

Download (5MB)
[thumbnail of Rafi Arrahman_1902311059_Tugas Akhir_Isi Tugas Akhir] Text (Rafi Arrahman_1902311059_Tugas Akhir_Isi Tugas Akhir)
BAB II III IV_TUGAS AKHIR_RAFI ARRAHMAN.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ

Download (1MB)
[thumbnail of Rafi Arrahman_1902311059_Tugas Akhir_Manuskrip] Text (Rafi Arrahman_1902311059_Tugas Akhir_Manuskrip)
5388-13406-1-ED.pdf
Restricted to Hanya Staff Repositori

Download (526kB)

Abstrak

Komponen mesin maupun material produksi pada dunia industri menghasilkan energi panas yang membuat lingkungan tidak nyaman dan komponen mesin dapat mengalami penurunan performa. Di sinilah peran mesin chiller sebagai mesin yang dapat membuang energi panas tersebut serta mendinginkannya. Tentu dalam penerapannya mesin chiller sering kali mengalami kegagalan operasional yang membuat akibat berkelanjutan terhadap yang didinginkannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kegagalan operasional pada mesin chiller air-cooled version Technotrans, akibat dari kegagalan, cara mengetahui kegagalan, serta memberikan usulan tindakan yang dapat dilakukan seperti perbaikan ataupun perawatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dengan fokus mengidentifikasi pada komponen penting mesin chiller yaitu, kompresor, kondensor, katup ekspansi, evaporator, pompa sentrifugal, control unit, alco control, dan temperature control. Kemudian dilakukan pengurutan prioritas penyebab kegagalan yang harus segera diatasi menggunakan nilai risk priority number (RPN). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa seal rusak/bocor pada pipa aliran temperature control merupakan penyebab kegagalan dengan prioritas tertinggi untuk segera diatasi yang memiliki nilai RPN 160. Maka dari itu diperlukan tindakan berupa penggantian seal dengan yang baru dan orisinal.

Tipe Dokumen: Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D3)
Subjek: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: Teknik Mesin > Teknik Mesin D3
User ID Pengunggah: Rafi Arrahman
Date Deposited: 21 Oct 2022 06:43
Last Modified: 21 Oct 2022 06:43
URI: https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/9151

Actions (login required)

View Item
View Item