Pemanfaatan Campuran Sampah Plastik dan Pelumas Bekas Sebagai Bahan Bakar Cair

Tingginya penggunaan plastik sebanding dengan jumlah sampah plastik saat ini. Disamping penggunaan plastik yang memudahkan masyarakat juga menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan karena tidak dapat terurai pada waktu yang cepat dan dapat menurunkan tingkat kesuburan tanah. Disamping plastik, terdapat limbah pelumas bekas dari kendaraan bermotor yang tidak digunakan. Keberadaan limbah pelumas bekas dengan jumlah banyak dapat menimbulkan permasalahan lingkungan karena termasuk kategori limbah B3. Saat ini pemanfaatan sampah plastik sudah banyak dilakukan dengan mengkorversi menjadi bahan bakar cair melalui perlakuan thermal cracking atau pirolisis, sehingga produk cair yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan bakar cair alternatif. Pada penelitian ini menggunakan metode co-pyrolysis pada pemanfaatan sampah plastik dengan pelumas bekas. Rasio kompsisi yang digunakan adalah 10:0, 10:2, 10:4, 10:6, dan 10:8. Perolehan produk cair terbanyak yaitu pada rasio komposisi 10:6 sebanyak 24,67% dengan nilai kalor 11015,33 kal/g. Kemudian perolehan nilai kalor, densitas, dan viskositas tertinggi yaitu pada rasio komposisi 10:8 sebesar 11061,67 kal/g, 0,8906 g/mL, dan 0,927 cSt. Dari penelitian ini menyimpulkan bahwa adanya pencampuran pelumas bekas pada co-pyrolysis sampah plastik LDPE mampu meningkatkan nilai kalor dari produk cair yang dihasilkan.