ANALISIS KONDISI PENERANGAN JALAN TOL DAN PENERAPAN PENERANGAN JALAN ENERGI TERBARUKAN

Lampu penerangan jalan merupkan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan pada saat berkendara. Penggunaan tenaga konvensional melalui PLN sudah dapat digantikan dengan Tenaga Surya. Ini akan tetap menerangi jalan saat listrik padam. Penelitian ini mengambil data identifikasi dan data biaya operasional penerangan jalan umum konvensional dan tenaga surya. Rute yang digunakan dalam penelitian dimulai dari Gerbang Tol Bekasi Timur 2 s/d Exit Pondok Gede (12,06 km). Terdapat 182 buah lampu pada rute dan yang digunakan ada dua jenis (LED dan SON). Tipikal penempatan lampu adalah di median dan di kiri jalan. Sebanyak 61 buah lampu (33,52%) tidak menyala dan 2 buah (1,1%) dalam keadaan tidak baik. Terdapat 10 lampu penerangan jalan tenaga surya yang tidak menyala di satu titik pada rute. Penggunaan lampu tenaga surya pada rute penelitian ini dinilai akan lebih efisien jika bertempat pada titik setelah Simpang Susun Cikunir karena area tersebut lebih terbuka dibanding sebelum simpang susun. Modal untuk pengadaan tenaga surya lebih besar dari lampu konvensional dengan perbedaan Rp101.841.752,52. Tarif pembiayaan lampu tenaga surya lebih murah Rp8.259.715,8 (perbulan) dibanding konvensional. Pemeliharaan untuk lampu tenaga surya dapat menghemat Rp6.000.000,00 pertahun dibanding tenaga konvensional. Maka didapatkan perbedaan total pengeluaran pertahun (tarif dan pemeliharaan) sebesar Rp93.116.589,60 pertahunnya.