PENERAPAN PERMEN PUPR NOMOR 10 TAHUN 2021 TERHADAP BUDAYA K3 MANAJERIAL DI PERUSAHAAN PENGELOLA JALAN TOL

Sumber bahaya yang ada pada pekerjaan pemeliharaan jalan tol tidak akan menjadi potensi risiko kecelakaan kerja apabila dikendalikan dengan benar oleh semua personel dalam lingkup manajerial yang berbudaya K3. Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) sebagaimana yang telah dijelaskan di Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021 pada elemen pertama, bahwa Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi yang merupakan kegiatan penyusunan kebijakan untuk mengembangkan budaya berkeselamatan, Elemen ini menunjukkan bahwa pengembangan budaya K3 memerlukan adanya komitmen dan kerja sama dari personel perusahaan itu sendiri. Dalam konsep Budaya K3 menurut Dupont Bradley, Budaya K3 dibagi menjadi 4 level yaitu Reactive, Dependent, Independent, dan Interdependent. Penulisan ini membahas tentang bagaimana penerapan SMKK terhadap Budaya K3 dan level Budaya K3 yang ada pada PT Jasa Marga Tollroad Maintenance (JMTM) dengan menggunakan konsep Dupont. Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara pembagian kuesioner dan studi dokumen. Dari hasil analisis didapat bahwa elemen pertama pada SMKK merupakan elemen yang berpegaruh yang ada pada level Interdependent dan level Budaya K3 yang ada pada PT Jasa Marga Tollroad Maintenance (JMTM) berada pada level Independent.