PERENCANAAN SOIL NAILING PADA DINDING LAPISAN TANAH LUNAK

Perkuatan suatu lereng merupakan langkah yang sering diambil dalam meningkatkan Angka Keamanan (SF) suatu lereng. Pada jembatan tukad ayung akan dibangun abutment jembatan sehingga menyebabkan lereng kondisi asli harus dipotong dan hal ini mengakibatkan kemungkinan terjadinya suatu longsor. Penelitian ini membahas mengenai penanganan yang dilakukan pada lereng di sekitar sayap jembatan tukad ayung dimana akan digunakan perkuatan menggunakan soil nailing. Analisis yang digunakan dalam menghitung Angka Kemanan (SF) secara manual ataupun menggunakan program Geoslope ialah menggunakan metode Bishop yang dimana suatu bidang longsor dibagi menjadi beberapa segmen untuk dihitung gaya yang bekerja pada segmen-segmen tersebut. Dari analisis secara manual didapat angka kemanan sebesar 1,376 dan dengan menggunakan program geoslope didapat 1,276. Dari hasil tersebut maka lereng tanpa perkuatan dengan adanya pengaruh gempa tidak rawan terjadinya kelongsoran. Tetapi karena dibangun nya abutment pada Jembatan Tukad Ayung maka lereng tersebut harus dipotong sehingga SF lereng eksisting sebesar 0,390. Dari hasil tersebut maka lereng tanpa perkuatan dengan adanya pengaruh gempa harus diberi perkuatan karena FK < 1,3. Perkuatan menggunakan soil nailing memiliki jarak vertikal antar Soil Naling (Sv) yaitu 1 m dan Soil Naling arah horizontal sebesar 1 m. Dari hasil penggunakaan soil nailing sebagai perkuatan lereng didapat Angka Keamanan sebesar 1,321 yang dimana meningkat sebesar 70% dari kondisi eksisting.