ANALISIS PENGGUNAAN LIMBAH BATA RINGAN SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN BETON

Perkembangan dunia konstruksi yang signifikan di Indonesia membuat kebutuhan beton semakin meningkat. Hal ini dapat menyebabkan kkebutuhan material pengisinya juga semakin meningkat. Salah satu kebutuhan material yang akan meningkat adalah pasir. Penambangan pasir memiliki beberapa dampak negatif bagi lingkungan seperti erosi, longsor, dll. Selain itu, perkembangan dunia kosntruksi juga dapat menyebabkan penumpukan limbah konstruksi seperti bata ringan dan menimbulkan berbagai dampak negatif bagi lingkungan. Penelitian ini dilakukan guna mengetahui pengaruh penggunaan limbah bata ringan sebagai substitusi agregat halus terhadap kuat tekan beton. Perancangan beton pada penelitian ini berpedoman pada SNI 03 – 2834 – 2002 dengan variasi penggunaan limbah bata ringan sebanyak 0%, 10%, 20%, dan 30% dari total agregat halus. Besarnya kuat tekan beton yang diuji diambil pada saat umur beton 7 hari, 14 hari, dan 28 hari dan diolah menggunakan analisa regresi sederhana untuk mengetahui pengaruh dari penggunaan limbah bata ringan sebagai subtitusi sebagian agregat halus terhadap kuat tean beton normal. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kuat tekan maksimum didapatkan pada beton dengan variasi 28 hari dengan nilai kuat tekan sebesar 24,45 MPa Kuat Tekan minimum didapatkan pada beton dengan variasi 30% dengan besar kuat tekan beton pada saat umur 28 hari adalah 24.45 MPa. Berdasarkan hasil SPSS penggunaan limbah bata ringan berpengaruh secara signifikan terhadap kuat tekan beton normal sebesar 80,5%