ANALISIS CACAT HASIL PRODUKSI PADA PERCETAKAN FLEKSOGRAFI DALAM UPAYA MITIGASI RETURN CUSTOMER

Informasi pada label kemasan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi konsumen sebelum membeli atau memakai suatu produk. Label kemasan yang tidak dapat memberikan informasi yang jelas dapat dikatakan produk cacat dan perlu dilakukan pengendalian kualitas untuk mencegah terjadinya cacat. Pada tahun 2021, PT XY menerima 128 komplain. Hal itu disebabkan oleh pengendalian kualitas pada label kemasan belum berjalan secara efektif, KPI berada pada level 3 dan perusahaan mengalami kerugian 12% dari total RMA sehingga menyebabkan return customer meningkat karena banyaknya produk cacat. Fokus utama dalam penelitian ini ialah untuk memberikan rancangan tindakan korektif untuk mengurangi return customer dan meminimalisir produk cacat dengan menerapkan pendekatan SPC untuk menganalisis penyebab jenis cacat yang melewati batas kendali, metode FMEA digunakan untuk menilai resiko kegagalan terbesar berdasarkan rating nilai RPN tertinggi dan kemudian sebagai alat untuk membuat rancangan tindakan korektif digunakan tabel PICA. Hasil dari dari pengolahan data menunjukan bahwa nilai RPN tertinggi pada jenis cacat printing tidak sesuai yaitu lalai dalam pelaksanaan kontrol produksi dengan nilai RPN 455 dan operator kelelahan dengan nilai RPN 401. Penyebab jenis cacat missregister yaitu operator kelelahan dan operator tidak teliti dengan nilai RPN 238 dan 211. Penyebab jenis cacat produk tidak sesuai yaitu packing tidak sesuai dan kelalaian operator dengan nilai RPN sebesar 246 dan 197. Analisis dengan menggunakan tabel PICA mendapatkan usulan perbaikan yaitu melakukan pelatihan ulang IK secara berkala, mengevaluasi hasil kinerja, menjalankan checksheet saat sedang melaksanakan proses produksi, menjalankan sistem kerja 3 shift, menjalankan QC patrol, memahami job ticket, dan membuat papan sampel cacat.