PENGARUH NILAI GLOSS TERHADAP NILAI CIE L*a*b* PADA PROSES UV COATING HASIL CETAK PRIMER WATER BASE DAN NON-PRIMER WATER BASE

Warna merupakan aspek yang sangat krusial di dalam dunia percetakan. Tinta yang tepat akan memudahkan proses cetak untuk menemukan warna yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Warna sangat menentukan nilai suatu produk cetak, terutama cetak kemasan makanan dan kemasan obat untuk membedakan produk yang asli dan palsu. Selain warna, nilai estetika juga menjadi aspek penting dalam produksi cetak, salah satunya adalah penggunaan UV Coating yang memberikan kesan gloss pada permukaan cetakan. Maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui perbandingan nilai CIE L*a*b antara cetakan primer water base coating dan non-primer water base coating dengan tiga variasi kelompok nilai gloss yang memiliki nilai ∆E paling kecil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melakukan pengukuran nilai L*a*b sebelum dan setelah proses UV Coating dan menentukan nilai gloss yang dikelompokkan menjadi tiga variasi yaitu 70-79, 80-89, dan 90-100 GU. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa nilai ∆E warna hijau tua paling kecil terdapat pada hasil cetak yang menggunakan primer water base dan berada pada kelompok variasi nilai gloss 80-89 GU yaitu ∆E sebesar 0,62 dan nilai ∆E terbesar terdapat di cetakan non-primer water base pada kelompok variasi nilai gloss 70-79 GU dengan nilai ∆E 3,93.
Kata kunci: CIE L*a*b, nilai gloss, primer water base, dan non-primer water base.