PERANCANGAN INSTALASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SURYA (PLTS) ROOFTOP DI STASIUN MRT LEBAK BULUS SISTEM ON-GRID

Pemasangan sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) rooftop di Stasiun MRT Lebak Bulus merupakan salah satu inisiatif PT MRT Jakarta dalam mendukung program pemerintah menuju bauran energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025, sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden No. 79 Tahun 2014. Studi ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan dari aspek teknis, struktural, kelistrikan, dan ekonomi. Sistem PLTS berkapasitas 158 kWp dirancang menggunakan 275 modul Trina Solar 575 Wp dan dua inverter Huawei SUN2000 (100 kW dan 50 kW), yang dikonfigurasi dalam 16 string tanpa combiner box untuk efisiensi dan kemudahan instalasi. Simulasi performa melalui PVsyst menunjukkan produksi energi bersih sebesar 237,358 MWh per tahun dengan Performance Ratio (PR) mencapai 85,6%. Analisis struktur atap menggunakan metode elemen hingga menunjukkan bahwa meskipun struktur masih mampu menahan beban tambahan dari PLTS, terdapat perpindahan maksimum sebesar 80,72 mm dan nilai Factor of Safety (FOS) minimum 1,263, yang menandakan perlunya penguatan pada area kritis. Dari sisi kelistrikan, sistem ini memenuhi standar IEC 60364-7-712, IEC 60287, dan PUIL 2011, dengan proteksi DC terintegrasi dan proteksi AC melalui MCCB dan CT yang sesuai kapasitas. Evaluasi ekonomi teknik menunjukkan bahwa proyek ini layak untuk direalisasikan, dengan NPV sebesar Rp 1,48 miliar, PI 2,439, ROI 144%, IRR positif pada diskonto 27%, dan periode pengembalian modal dalam 11 tahun. Dengan hasil perancangan dan analisis yang menyeluruh, dapat disimpulkan bahwa sistem PLTS rooftop di Stasiun MRT Lebak Bulus layak dipasang dan dapat menjadi model integrasi energi terbarukan dalam sektor transportasi publik di Indonesia

Kata Kunci : MRT, PLTS, Energi terbarukan, Kelayakan.