POTENSI CAMPURAN BATANG DAN PELEPAH KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN BAKU BRIKET PADA ENERGI ALTERNATIF BERKELANJUTAN

Kebutuhan listrik Indonesia terus meningkat, sementara pembangkit masih bergantung pada
bahan bakar fosil. Pemerintah mendorong transisi energi bersih melalui program cofiring
biomassa. Sebagai negara agraris, Indonesia menghasilkan limbah pertanian melimpah, termasuk
batang dan pelepah kelapa sawit yang belum dimanfaatkan optimal. Penelitian ini mengkaji
potensi limbah batang dan pelepah kelapa sawit sebagai bahan baku briket arang untuk energi
alternatif berkelanjutan. Melalui uji proksimat pada berbagai komposisi campuran (0:100, 30:70,
50:50, 70:30, 100:0), ditemukan bahwa pelepah memiliki kandungan karbon terikat lebih tinggi
(64,82%) dan kadar abu lebih rendah (8,29%) dibanding batang. Komposisi optimal diperoleh
pada rasio 30:70 (batang:pelepah) dengan nilai kalor tinggi (>5000 kkal/kg) serta kadar air dan
abu yang sesuai dengan standar SNI 01-6235-2000. Hasil ini menunjukkan bahwa campuran
limbah tersebut berpotensi sebagai bahan baku briket yang efisien dan ramah lingkungan.
Kata Kunci: Briket, kelapa sawit, pelepah, batang, biomassa, energi alternatif, nilai kalor, kadar
abu, kadar air, kadar zat terbang, kadar karbon terikat.