PENGENDALIAN KUALITAS DEFECT MATERIAL MENEMPEL PADA PRODUK OUTER TUBE SHOCK ABSORBER MODEL X DALAM PROSES MACHINING MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT X

2102411053, Anton Jose Sahalatua (2025) PENGENDALIAN KUALITAS DEFECT MATERIAL MENEMPEL PADA PRODUK OUTER TUBE SHOCK ABSORBER MODEL X DALAM PROSES MACHINING MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT X. D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.

[thumbnail of SKRIPSI_Anton Jose Sahalatua_2102411053-Repository- (BAB1&BAB5).pdf] Text
SKRIPSI_Anton Jose Sahalatua_2102411053-Repository- (BAB1&BAB5).pdf

Download (2MB)
[thumbnail of SKRIPSI_Anton Jose Sahalatua_2102411053-Repository- (BAB2-BAB4).pdf] Text
SKRIPSI_Anton Jose Sahalatua_2102411053-Repository- (BAB2-BAB4).pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ

Download (1MB)
[thumbnail of Paper_Semnas_Anton Jose Sahalatua_Man.8B-Repository.pdf] Text
Paper_Semnas_Anton Jose Sahalatua_Man.8B-Repository.pdf
Restricted to Hanya Staff Repositori

Download (585kB)

Abstrak

Industri manufaktur memegang peran penting dalam menjaga kualitas produk agar tetap konsisten dan memenuhi standar pasar. PT X, sebagai perusahaan manufaktur komponen kendaraan bermotor, menghadapi permasalahan defect berupa material menempel pada produk outer tube dalam proses machining. Defect ini disebabkan oleh serpihan logam (cutting chip) yang tertinggal pada area jig dan ikut tertekan saat proses machining berlangsung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penyebab utama defect dan memberikan solusi perbaikan menggunakan metode Six sigma dengan pendekatan DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Hasil pengumpulan dan analisis data historis periode Januari hingga Oktober 2024 menunjukkan rata-rata persentase defect sebesar 3,38%. Pada tahap Analyze, digunakan alat bantu fishbone diagram dan FMEA untuk mengidentifikasi akar penyebab, serta metode 5W+1H untuk merancang tindakan perbaikan secara sistematis berdasarkan prioritas risiko yang ditetapkan melalui FMEA, dengan faktor dominan berasal dari aspek machine, man, method, material, dan environment. Solusi utama perbaikan dilakukan pada faktor machine melalui modifikasi desain jig, penambahan bahan pelapis (teflon), serta peningkatan frekuensi pembersihan jig. Hasil implementasi perbaikan menunjukkan penurunan jumlah defect secara signifikan dari 8456,86 menjadi 4967,13, kemudian peningkatan efisiensi proses produksi, dan peningkatan level sigma dari 3,89 menjadi 4,1. Dengan demikian, penerapan Six sigma terbukti efektif dalam meningkatkan kualitas produk dan menciptakan sistem pengendalian mutu yang berkelanjutan di lingkungan industri manufaktur.

Kata Kunci: Six sigma, outer tube, defect material menempel, DMAIC, machining.

Tipe Dokumen: Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4)
Subjek: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 670 Manufaktur, pabrik-pabrik > 670 Manufaktur, pabrik-pabrik
600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 670 Manufaktur, pabrik-pabrik > 671 Pabrik dan produk logam utama
600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 680 Manufaktur untuk penggunaan khusus > 680 Produksi untuk keperluan khusus
600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 680 Manufaktur untuk penggunaan khusus > 681 Produksi instrumen presisi dan perangkat lainnya
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: Teknik Mesin > Manufaktur D4
User ID Pengunggah: D4 Anton Jose Sahalatua
Date Deposited: 23 Oct 2025 01:51
Last Modified: 23 Oct 2025 01:51
URI: https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/33180

Actions (login required)

View Item
View Item