PROSEDUR PENINGKATAN SERTIFIKAT HAK GUNA BANGUNAN MENJADI SERTIFIKAT HAK MILIK DI PT ASJAYA MUKTI GRAHA

Hak Guna Bangunan (SHGB) memiliki sifat terbatas waktu dan berpotensi menimbulkan kendala hukum di masa depan, sehingga terdapat urgensi bagi pemilik properti untuk meningkatkan statusnya menjadi Sertifikat Hak Milik (SHM), yang merupakan hak kepemilikan terkuat dan bersifat permanen. Dalam konteks ini, PT Asjaya Mukti Graha sebagai pengembang mengambil inisiatif untuk membantu proses peningkatan status sertifikat ini sebagai bagian penting dari pelayanan purna jual mereka, mengingat properti yang dijual masih dalam masa Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Penelitian tugas akhir ini bertujuan untuk menjelaskan secara komprehensif prosedur peningkatan status SHGB menjadi SHM, termasuk identifikasi dokumen-dokumen persyaratan inti (seperti SHGB asli, fotokopi KTP/KK, dan SPPT PBB), serta menganalisis kendala-kendala yang mungkin timbul dan solusi yang diterapkan oleh perusahaan. Dengan memahami alur dan persyaratan ini, fungsi utama dari penelitian ini adalah untuk memastikan bahwa seluruh tahapan administratif dan legalitas kepemilikan dapat diproses dengan lancar dan sesuai hukum.

Sebagai kesimpulan, prosedur peningkatan status sertifikat di PT Asjaya Mukti Graha berjalan secara terstruktur dan terkoordinasi, di mana peran pengembang sebagai kuasa menjamin kelancaran proses di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kota Tangerang. Proses ini diakhiri dengan penerbitan Sertifikat Hak Milik (SHM) yang sah, sehingga memberikan kepastian dan legalitas kepemilikan yang terjamin sepenuhnya bagi para pembeli properti.