PENGEMBANGAN PRODUK LAMPU SEIN DENGAN MENAMBAHKAN MATERIAL SISA RUNNER INJECTION MOLDING : STUDI KASUS PERBANDINGAN KINERJA DAN KETAHANAN

Industri otomotif saat ini beralih dari material logam ke plastik untuk mengurangi berat kendaraan dan biaya produksi. Namun, proses injection molding menghasilkan limbah runner yang signifikan, seperti di PT. XYZ yang membuang rata-rata 1.026,38 kg limbah runner ABS per bulan (10,49% dari total material). Penelitian ini bertujuan memanfaatkan limbah tersebut sebagai bahan baku lampu sein untuk menciptakan solusi berkelanjutan. Metode penelitian meliputi preparasi material (penghancuran dan pencampuran), pembuatan prototipe lampu sein dengan variasi komposisi material daur ulang (10%, 20%, dan 30%), serta pengujian performa berdasarkan standar JIS D5500-1995 Class C (light distribution, center luminous intensity, sealed performance, strength test, dan vibration test). Hasil menunjukkan bahwa komposisi 20% material daur ulang memenuhi seluruh kriteria uji, termasuk kinerja dan ketahanan, sementara komposisi 30% gagal pada uji kebocoran, kekuatan, dan getaran meski tetap mempertahankan kualitas pencahayaan. Kesimpulan penelitian membuktikan bahwa pemanfaatan limbah runner hingga 20% layak untuk produksi lampu sein, dengan performa setara material konvensional. Temuan ini mendukung konsep green manufacturing sekaligus
mengurangi limbah industri. Untuk penelitian lanjutan, disarankan optimasi material pada komposisi 30%.