RANCANG BANGUN WATER FILTER DAN AERATOR DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH RASCHIG RING PLANT 36 PT BADAK NGL PADA LAHAN PERKEBUNAN KOMUNITAS PEMUDA TANI BONTANG

Air merupakan kebutuhan mendasar bagi makhluk hidup, meskipun demikian masih banyak wilayah di Indonesia yang belum mendapatkan akses air bersih. Kota Bontang, Kalimantan Timur, merupakan salah satu wilayah terdampak akibat penurunan pasokan air bersih karena kerusakan Hutan Lindung Bontang. Sebagai upaya solusi, PT Badak NGL dan PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) bekerja sama melakukan pengeboran sumur di lahan Komunitas Pemuda Tani (KOMPENI) Bontang untuk mendukung kegiatan pertanian. Namun, air dari sumur bor tersebut masih belum memenuhi standar karena pH yang rendah dan tingkat kekeruhan yang tinggi, sehingga diperlukan sistem pengolahan tambahan.
Penelitian ini merancang dan membangun unit water filter dan aerator dengan memanfaatkan limbah raschig ring dari Plant 36 PT Badak NGL sebagai bagian dari sistem aerasi. Perancangan unit mengacu pada standar ASME BPVC Section VIII Div. 1 untuk memastikan keamanan dan keandalan bejana tekan. Proses pengolahan air terdiri atas tahap aerasi, filtrasi dan penyaringan lanjutan menggunakan unit Reverse Osmosis (RO) untuk menghasilkan air yang layak konsumsi.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa unit berhasil lolos uji visual, dye penetrant, dan hydrostatic dengan tekanan kerja 0,8 kg/cm². Sistem memiliki volume tangki sebesar 77,89 liter dengan material stainless steel yang tahan korosi. Uji performa menunjukkan air hasil filtrasi mengalami peningkatan pH dan penurunan kandungan Fe serta kekeruhan, sehingga sesuai dengan standar air konsumsi secara fisik dan kimia. Inovasi ini mendukung program CSR PT Badak NGL sekaligus memanfaatkan limbah industri menjadi sistem pengolahan air yang berkelanjutan dan aplikatif.