FABRIKASI FILAMEN POLYCAPROLACTONE – MAGNESIUM – HYDROXYAPATITE UNTUK APLIKASI SCAFFOLD BONE

Scaffold bone merupakan struktur atau kerangka buatan yang digunakan untuk menambal kerusakan sementara pada tulang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh keterbatasan penelitian mengenai material filamen untuk pembuatan scaffold dan keseimbangan mekanik yang masih di batas bawah tulang cortical manusia. Proses pembuatan filamen dilakukan menggunakan mesin ekstruder dengan variasi suhu 65°C, 70°C, 75°C dan komposisi Mg, HA dengan variasi 3%, 5%, 10%. Metode Taguchi digunakan untuk mengevaluasi parameter proses dengan efisien, menentukan kombinasi, menghemat waktu dan biaya. Hasil pengukuran diameter menunjukkan bahwa suhu 65°C menghasilkan diameter yang lebih stabil dan mendekati 1,75 mm dibandingkan suhu yang lebih tinggi. Namun pada hasil swell ratio, masih menghasilkan nilai dibawah 1 yang menunjukkan bahwa diameter mengecil. Pada hasil uji tarik, kombinasi terbaik dengan nilai tertinggi terdapat pada kode H (Mg 5%, HA 3%, dan suhu 75°C) dengan nilai 10,49 MPa (filamen 1) dan 11,47 MPa (filamen 2). Sementara itu, hasil SNR menunjukkan bahwa magnesium adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap uji tarik, dengan hasil optimal 5%. Grafik respon rata-rata merekomendasikan suhu 65°C, Mg 5% dan HA 3% sebagai parameter terbaik untuk memperoleh filamen dengan kekuatan tarik optimal. Pada uji SEM di filamen H2 menunjukkan masih ada tonjolan dan lapisan berlapis, namun tidak terlihat void.