2202311008, Bintang Al Raihan (2025) ANALISIS PEMELIHARAAN PADA MESIN PORTABLE SPOT WELDING DI PT.XYZ DENGAN METODE FMEA UNTUK KLASIFIKASI STRATEGI MAINTENANCE BERBASIS RISIKO. D3 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.
![[thumbnail of BAB 1&5.pdf]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB 1&5.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of BAB 2&4.pdf]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB 2&4.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (1MB)
![[thumbnail of Semnas_Bintang Al Raihan.pdf]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Semnas_Bintang Al Raihan.pdf
Restricted to Hanya Staff Repositori
Download (570kB)
Abstrak
Dalam industri manufaktur kendaraan niaga, kualitas sambungan pelat logam menjadi salah satu faktor krusial yang menentukan kekuatan dan ketahanan produk akhir. Salah satu proses penting dalam tahapan ini adalah pengelasan titik menggunakan mesin Portable Spot Welding (PSW). Di PT XYZ, PSW digunakan secara intensif dalam lini perakitan kendaraan. Namun, meskipun perusahaan telah menerapkan preventive maintenance setiap tujuh minggu, mesin PSW masih sering mengalami kerusakan mendadak yang berdampak pada terhentinya proses produksi dan meningkatnya downtime. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kegagalan pada komponen mesin PSW serta menyusun strategi pemeliharaan yang lebih efektif menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode ini melibatkan penilaian tiga parameter utama, yaitu Severity (S), Occurrence (O), dan Detection (D) untuk menghitung nilai Risk Priority Number (RPN) dari setiap komponen. Data diperoleh melalui observasi lapangan, wawancara teknisi, dan dokumentasi pemeliharaan dari Januari hingga April 2025.Hasil analisis menunjukkan bahwa kabel jumper merupakan komponen dengan nilai RPN tertinggi sebesar 320, disusul oleh welding gun (RPN 245) dan kickless cable (RPN 200). Komponen dengan RPN tinggi menjadi prioritas untuk tindakan pemeliharaan. Berdasarkan klasifikasi nilai RPN, strategi yang disarankan adalah predictive maintenance untuk kabel jumper, dengan usulan implementasi seperti pemasangan sensor suhu, pengukuran resistansi berkala, dan pencatatan histori inspeksi. Komponen lain dengan risiko sedang disarankan untuk tetap dirawat melalui preventive maintenance secara rutin.Diagram Pareto digunakan untuk memvisualisasikan kontribusi risiko setiap komponen terhadap total kegagalan. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa FMEA merupakan metode yang efektif dalam menentukan prioritas pemeliharaan berbasis risiko guna mengurangi downtime dan meningkatkan keandalan mesin PSW di lingkungan industri manufaktur.
Tipe Dokumen: | Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D3) |
---|---|
Subjek: | 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 600 Teknologi (ilmu terapan) > 600 Teknologi 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 670 Manufaktur, pabrik-pabrik > 670 Manufaktur, pabrik-pabrik 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 680 Manufaktur untuk penggunaan khusus > 680 Produksi untuk keperluan khusus |
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: | Teknik Mesin > Teknik Mesin D3 |
User ID Pengunggah: | BINTANG AL RAIHAN |
Date Deposited: | 11 Sep 2025 09:56 |
Last Modified: | 11 Sep 2025 09:56 |
URI: | https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/32186 |