2102421007, Azzam Muharram (2025) Analisis Total Productive Maintenance dan Penerapan Fuzzy Failure Mode and Effects Analysis pada Belt conveyor PLTU. D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.
![[thumbnail of Text (Halaman Identitas Skripsi (Judul, Lembar Pengesahan, Halaman Deklarasi Orisinalitas, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel), Abstrak, Bab 1, Bab 5, Daftar Pustaka, dan Lampiran)]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Text (Halaman Identitas Skripsi (Judul, Lembar Pengesahan, Halaman Deklarasi Orisinalitas, Kata Pengantar, Daftar Isi, Daftar Gambar, Daftar Tabel), Abstrak, Bab 1, Bab 5, Daftar Pustaka, dan Lampiran).pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (1MB) | Request a copy
![[thumbnail of Bab 2 s/d Bab 4]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Bab 2 sd Bab 4.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (1MB) | Request a copy
![[thumbnail of Manuskrip]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Azzam Muharram_Seminar Nasional.pdf
Restricted to Hanya Staff Repositori
Download (739kB) | Request a copy
Abstrak
Kerusakan pada belt conveyor dapat menurunkan tingkat produktivitas akibat terhentinya jalannya proses produksi. Banyaknya kerusakan yang tercatat menjadi alasan belt conveyover dilakukan analisi produktivitas. Penelitian ini bertujuan menganalisis persentase Total Productive Maintenance (TPM), menganalisis faktor yang mempengaruhi total productive maintenance serta memaksimalkan input Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dengan menerapkan logic Fuzzy menggunakan software MATLAB untuk menghindari ketidakpastian output dari hasil Risk Priority Number (RPN). Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) digunakan sebagai alat ukur dalam penerapan TPM, Six big losses digunakan untuk menganalisis faktor pengaruh nilai persentase OEE. Hasil dari penelitian ini didaptkan nilai OEE belt conveyor sebesar 79,4% yang mana masih di bawah standard world class yaitu 85% hal ini disebabkan karena rendahnya availability. breakdown losses merupakan kegagalan terbesar dalam analisis Six big losses yaitu 12,694%, kegagalan inilah yang menjadi penyebab dari rendahnya availability. Kegagalan kualitas penyambungan buruk menjadi kegagalan paling beresiko menurut FMEA dan fuzzy FMEA. Hasil dari penelitian dapat mengetahui faktor kegagalan terbesar yang mempengaruhi nilai OEE serta memberikan rekomendasi sehingga dapat meminimalisir kegagalan yang dapat meningkatkan produktivitas belt conveyor.
Tipe Dokumen: | Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4) |
---|---|
Subjek: | 000 - Komputer, Informasi dan Referensi Umum > 000 Ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan sistem-sistem > 000 Ilmu komputer, informasi dan pekerjaan umum 000 - Komputer, Informasi dan Referensi Umum > 000 Ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan sistem-sistem > 004 Pemrosesan data dan ilmu komputer 000 - Komputer, Informasi dan Referensi Umum > 000 Ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan sistem-sistem > 005 Pemrograman komputer, program dan data 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 600 Teknologi (ilmu terapan) > 600 Teknologi 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 600 Teknologi (ilmu terapan) > 601 Filsafat dan teori tentang teknologi dan ilmu terapan |
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: | Teknik Mesin > Pembangkit Tenaga Listrik D4 |
User ID Pengunggah: | Azzam Muharram |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 09:55 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 09:55 |
URI: | https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/31854 |