Analisis Hubungan Partial Discharge dan Tan Delta Pada Kabel Tegangan Menengah

Kualitas isolasi kabel tegangan menengah (SKTM) merupakan faktor krusial dalam menjaga aliran sistem distribusi tenaga listrik. Gangguan yang disebabkan oleh cacat isolasi, jointing, maupun terminasi kabel sering menimbulkan Partial Discharge (PD), yang dapat mengarah pada kegagalan sistem. Oleh karena itu, diperlukan metode diagnostik yang efektif, salah satunya melalui pengukuran Partial Discharge (PD) dan Tan Delta (TD) untuk mendeteksi kualitas isolasi kabel
secara dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan eksperimental dengan pengukuran Partial Discharge (PD) dan Tan Delta (TD) pada kabel tegangan menengah tipe XLPE menggunakan peralatan TDM45. uji dilakukan pada tiga level
tegangan (0.5 U₀, 1 U₀, 1.5 U₀) sesuai standar IEEE 400 dan IEC 60270. Hasil pengukuran di temukan adanya korelasi positif antara Partial Discharge (PD) dan Tan Delta (TD), dengan intepretasi R sebesar 0,9871 ini sangat signifikan,
peningkatan pengukuran Tan Delta (TD) terjadi pada kabel C sebesar dari 16,2 dan rugi – rugi arus yang timbul sebesar 0,5494mA (arus < 1mA) menunjukan arti arus
bocor normal (dalam keadaan baik). Untuk pengukuran Partial Discharge (PD) pada kabel C hasilnya sebesar 1000PC sesuai dengan standar asesmen kabel masih dalam kategori ‘baik atau normal”. Kedua pengukuran baik Partial Discharge (PD)
dan Tan Delta (TD) saling menguatkan dan komplementer dalam menentukan keputusan status kabel tersebut. Analisis gabungan Partial Discharge (PD) dan Tan Delta (TD) memberikan gambaran diagnostik yang lebih komprehensif
dibandingkan pengujian tunggal. Pendekatan ini dapat mengoptimalkan strategi pemeliharaan prediktif, meminimalkan risiko kegagalan mendadak, Penelitian ini menegaskan pentingnya integrasi kedua metode diagnostik sebagai dasar evaluasi kondisi isolasi kabel tegangan menengah. Kata Kunci: Partial Discharge (PD), Tan Delta (TD), isolasi kabel, diagnostic tegangan menegah