2102421010, Rijag Putra (2025) ANALISIS DESAIN REACTOR CAVITY COOLING SYSTEM PADA REAKTOR NUKLIR BERPENDINGIN GAS (HTGR) MENGGUNAKAN SOFTWARE TERMOHIDROLIK. D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.
![[thumbnail of Halaman Identitas]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Halaman Identitas, Bab 1, Bab 5, Daftar Pustaka, dan Lampiran.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of Bab 2 s/d Bab 4]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Bab 2 - Bab 4.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (2MB)
![[thumbnail of Manuskrip]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Pemodelan Passive Reactor Cavity Cooling System (RCCS) Pada Reaktor Nuklir Berpendingin Gas (HTGR) Menggunakan Software RELAP5.pdf
Restricted to Hanya Staff Repositori
Download (945kB)
Abstrak
Kebutuhan energi listrik yang terus meningkat masih didominasi oleh pembangkit berbasis fosil, yang menghasilkan emisi CO₂ dan berkontribusi terhadap pemanasan global. Sebagai bagian dari upaya mencapai target Net Zero Emission 2060, energi nuklir menjadi solusi transisi energi bersih, khususnya melalui pengembangan reaktor High Temperature Gas-cooled Reactor (HTGR) oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Reaktor ini dilengkapi dengan sistem keselamatan pasif bernama Reactor Cavity Cooling System (RCCS), yang beroperasi tanpa komponen aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis desain dan kinerja RCCS pada HTGR menggunakan perangkat lunak termohidrolik RELAP5. Permasalahan utama yang dikaji adalah kelayakan desain RCCS eksisting pada daya 10 MWt jika digunakan pada skenario daya yang ditingkatkan menjadi 30 MWt. Metodologi mencakup pemodelan sistem RCCS berdasarkan data literatur dan spesifikasi teknis, serta simulasi untuk dua skenario daya. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pada daya 10 MWt, suhu inlet dan outlet air masing-masing sebesar 323 K (50°C) dan 329,4 K (56,4°C) dengan laju aliran massa 3,9 kg/s. Pada daya 30 MWt, suhu meningkat menjadi 337,2 K (64,05°C) dan 349,2 K (76,05°C) dengan laju aliran 6,2 kg/s. Sistem RCCS mampu menjaga kestabilan suhu dan aliran tanpa adanya pembentukan dua fasa, dan pressure drop sebesar 355.1 Pa pada daya 10 MWt dan 765.1 Pa pada daya 30 MWt. Dengan demikian, desain RCCS eksisting dinilai masih layak digunakan untuk HTGR berdaya 30 MWt, meskipun optimasi lebih lanjut disarankan guna meningkatkan keandalan dan efisiensi sistem.
Tipe Dokumen: | Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4) |
---|---|
Subjek: | 500 – Ilmu Pengetahuan > 530 Fisika > 530 Fisika 500 – Ilmu Pengetahuan > 530 Fisika > 532 Mekanika fluida 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 600 Teknologi (ilmu terapan) > 600 Teknologi 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 620 Ilmu teknik dan ilmu yang berkaitan > 629 Cabang teknik lainnya |
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: | Teknik Mesin > Pembangkit Tenaga Listrik D4 |
User ID Pengunggah: | Rijag Putra |
Date Deposited: | 07 Aug 2025 08:33 |
Last Modified: | 07 Aug 2025 08:33 |
URI: | https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/31240 |