ANALISIS PERHITUNGAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA UNIT MULTICOLOUR (MS2) DENGAN PENDEKATAN DMAIC DI PT. XYZ

5017010035, Muhamad Yusuf Alfa Rizi (2021) ANALISIS PERHITUNGAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) PADA UNIT MULTICOLOUR (MS2) DENGAN PENDEKATAN DMAIC DI PT. XYZ. D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.

[thumbnail of Halaman Identitas Skripsi.pdf] Text
Halaman Identitas Skripsi.pdf

Download (7MB)
[thumbnail of Isi Bab 2 s/d Bab 4] Text (Isi Bab 2 s/d Bab 4)
IsiBab2sdBab4.pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ

Download (12MB)
[thumbnail of Manuskrip Artikel Ilmiah.pdf] Text
Manuskrip Artikel Ilmiah.pdf

Download (446kB)

Abstrak

Efektivitas mesin erat kaitannya dengan waktu dan penggunaan sumber daya secara optimal untuk menghasilkan target output yang ingin dicapai. Tingginya waktu downtime pada mesin Multicolour (MS2) menyebabkan output tidak mencapai target yang telah ditetapkan oleh PT. XYZ yaitu 800.000 sheet/bulan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa efektivitas dari mesin Multicolour (MS2) dan me-reduce waktu downtime yang berlebih. Metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) merupakan metode pengukuran tingkat efektivitas pemakaian mesin dengan menghitung availability rate (ketersediaan), performance rate (performansi) dan rate of quality (kualitas produk). Perhitungan efektivitas mesin Multicolour (MS2) dilakukan dengan pendekatan yang sistematis menggunakan metode DMAIC (Define, Measue, Analyze, Improve and Control). Hasil perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang dilakukan pada bulan Agustus 2020 – Februari 2021 didapatkan nilai OEE sebesar 21,46% yang berasal dari perhitungan availability 59,35%, performance 40,34% dan quality 89,65%. Berdasarkan nilai OEE yang didapatkan, nilai tersebut masih berada di bawah nilai standar JIPM (Japan Institute of Plant Maintenance) sebesar 85%, maka diperlukan analisis Six Big Losess untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE). Kemudian dilakukan penentuan urutan losses terbesar menggunakan Pareto Diagram untuk mengetahui faktor terbesar penyebab tingginya downtime yang muncul. Berdasarkan hasil analisis, terdapat tiga lossese terbesar yaitu Speed Losses, Breakdown Losses dan Setup & Adjustment Losses. Hasil penelitian mengusulkan perbaikan terhadap tingginya downtime yang disebabkan oleh Speed Losses berdasarkan Fishbone Diagram antara lain melakukan training kepada operator yang memiliki tingkat kompetensi masih kurang, membuat pedoman berupa Work Instruction (WI) untuk standar pengecekkan varnish, dampening dan color profiling serta melakukan pembersihan roll mesin yang dilakukan bersamaan dengan proses setting mesin pada saat awal jalan ataupun saat ganti order.
Kata kunci: DMAIC, Fishbone, Overall Equipment Effectiveness, Pareto, Six Big Losess

Tipe Dokumen: Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4)
Subjek: 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 680 Manufaktur untuk penggunaan khusus > 686 Produksi percetakan dan aktivitas terkait
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: Teknik Grafika dan Penerbitan > Teknologi Industri Cetak Kemasan D4
User ID Pengunggah: S. Tr. PS Muhamad Yusuf Alfa Rizi
Date Deposited: 20 Sep 2021 03:25
Last Modified: 20 Sep 2021 03:25
URI: https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/2955

Actions (login required)

View Item
View Item