2106411039, Muhammad Athariq Rahmdianto (2025) ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS UNTUK MENGURANGI DEFECT PRODUK A MENGGUNAKAN PENDEKATAN SPC DAN FMEA DI PT.XYZ. D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.
![[thumbnail of BAB 1 dan 5 ( Identitas Skripsi)]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
BAB 1-5 ( Identitas Skripsi ).pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of BAB 2-4 ( Isi Skripsi)]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Isi skripsi ( Bab 2 - Bab 4).pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (1MB)
Abstrak
Kemajuan teknologi telah mendorong pertumbuhan berbagai sektor industri, termasuk industri makanan dan minuman serta industri kemasan karton lipat. Berdasarkan data BPS (2023), jumlah usaha makanan dan minuman meningkat menjadi 4,85 juta, sedangkan nilai industri kemasan karton lipat naik sebesar 6,4% dari tahun sebelumnya. PT XYZ sebagai perusahaan manufaktur kemasan berbahan dasar kertas dan karton menghadapi tantangan kualitas pada produk A, dengan tingkat kecacatan sebesar 11,02%, melebihi batas toleransi maksimal yang ditetapkan perusahaan sebesar 6%. Beberapa jenis cacat yang ditemukan mencakup warna cetak yang tidak sesuai, spot ultraviolet(UV) tidak sempurna, lem tidak sempurna, dan proses pond yang miring. Kondisi ini juga berdampak pada meningkatnya retur dari pelanggan hingga 15%. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan Statistical Process Control (SPC) dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil dari analisis peta kendali menunjukkan bahwa proses produksi belum terkendali, terlihat dari tujuh titik yang berada di luar batas kendali. Setelah dilakukan revisi peta kendali, proses produksi menunjukkan kestabilan, namun nilai kapabilitas proses masih rendah (Cp dan Cpk sebesar 0,50), jauh di bawah standar minimal 1,33. Analisis Pareto menunjukkan dua jenis cacat dominan yakni warna tidak sesuai (53%) dan spot UV tidak sempurna (32,2%). FMEA kemudian digunakan untuk menentukan prioritas penyebab cacat berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN). Warna tidak sesuai memiliki nilai RPN tertinggi sebesar 504, disebabkan oleh silinder cetak yang aus, sedangkan spot UV memiliki RPN 486 akibat roll tekan yang sudah tidak optimal. Rekomendasi perbaikan meliputi pemeliharaan prediktif, penggantian komponen mesin secara berkala, kalibrasi sensor, serta pelatihan operator. Melalui penerapan metode ini, PT XYZ diharapkan mampu meningkatkan mutu produk dan menurunkan tingkat kecacatan secara signifikan.
Kata kunci: defect, FMEA, kapabilitas proses, pengendalian kualitas, RPN, SPC.
Tipe Dokumen: | Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4) |
---|---|
Subjek: | 700 - Seni dan Rekreasi > 760 Pembuatan cetakan dan seni cetak > 760 Pembuatan cetakan dan seni cetak |
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: | Teknik Grafika dan Penerbitan > Teknologi Industri Cetak Kemasan D4 |
User ID Pengunggah: | Muhammad Athariq Rahmadianto |
Date Deposited: | 22 Jul 2025 01:25 |
Last Modified: | 22 Jul 2025 01:25 |
URI: | https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/28736 |