PELAKSANAAN PEKERJAAN DIAPHRAGM WALL DENGAN METODE SLURRY WALL PADA ENTRANCE 3 STASIUN KOTA PROYEK MRT FASE 2A CP 203 (GLODOK – KOTA)

Pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) di DKI Jakarta merupakan inisiatif krusial untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur transportasi. Proyek MRT Fase 2A CP 203 (Glodok-Kota) mengaplikasikan sistem konstruksi Top Down dengan Diaphragm Wall sebagai dinding penahan tanah utama pada area underground Entrance 3 Stasiun Kota. Teknik ini dipilih karena kapabilitasnya dalam menahan tekanan air tanah tinggi dan memberikan stabilitas struktur. Tugas akhir ini menganalisis proses pelaksanaan Diaphragm Wall menggunakan metode Slurry Wall, mengidentifikasi kebutuhan sumber daya (alat, material, tenaga kerja), serta menghitung produktivitasnya. Pengumpulan data dilakukan melalui peninjauan lapangan, wawancara, studi literatur, dan dokumentasi proyek. Hasil analisis menunjukkan bahwa tahapan pelaksanaan meliputi pengukuran, konstruksi Guide Wall, fabrikasi Rebar Cage, penggalian dengan Diaphragm Hydraulic Grab Machine dan Slurry Wall, pemasangan Stop End, Rebar Cage, pipa tremie, pembuangan tanah, hingga pengecoran. Seluruh proses terlaksana sesuai shop drawing dan berjalan lancar. Kebutuhan alat, material, dan tenaga kerja untuk panel P17, P19, dan P22 dinilai memadai. Perhitungan produktivitas menunjukkan waktu yang dibutuhkan untuk ketiga panel tersebut adalah 2.232 menit (37,2 jam), mengindikasikan efisiensi dan kesesuaian dengan jadwal proyek.