ANALISIS PENERAPAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS PADA MESIN DIE CUTTING VARIMATRIX 105 DI PT XYZ

Perkembangan industri 4.0 menuntut perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, termasuk di sektor percetakan kemasan. PT XYZ, yang bergerak di bidang percetakan kemasan kertas sejak 1996, mengalami penurunan produktivitas pada mesin die cutting Heidelberg Varimatrix 105 yang ditunjukkan oleh tingginya downtime dan output yang tidak mencapai target. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas mesin tersebut menggunakan Six Big Losses, Diagram Pareto, Fishbone Diagram, dan analisis 5W+1H. Hasil pengamatan pada periode Januari hingga Maret 2025 yang dibagi menjadi 12 minggu menunjukkan nilai OEE rata-rata sebesar 41,73%, jauh di bawah standar ideal yang ditetapkan oleh Japanese Institute of Plant Maintenance 85%, dengan nilai availability 75,57%, performance 58,17%, dan quality 95,23%. Total kerugian produksi pada periode Januari–Maret 2025 mencapai 78.782 menit, dengan reduced speed losses sebagai penyebab utama (48%), diikuti breakdown losses (26%) dan idling & minor stoppages losses (16%). Ketiga kategori ini menyumbang 90% dari total kerugian waktu dan menjadi fokus utama perbaikan. Analisis fishbone menunjukkan faktor penyebab meliputi kondisi teknis mesin, kompetensi operator, serta prosedur kerja dan perawatan yang belum optimal. Usulan perbaikan disusun berdasarkan analisis 5W+1H, antara lain berupa pembuatan SOP kecepatan berdasarkan jenis material, pelatihan teknis operator, penerapan autonomous maintenance, penjadwalan perawatan rutin, dan penataan ulang area kerja. Diharapkan melalui evaluasi ini, PT XYZ dapat meningkatkan kinerja mesin Varimatrix 105 serta mencapai target produksi yang lebih optimal dengan dukungan strategi pemeliharaan berbasis Total Productive Maintenance (TPM).
Kata Kunci : downtime, maintenance, overall equipment effectiveness