ANALISIS PENGENDALIAN MUTU MENGGUNAKAN SPC DAN KAIZEN GUNA MEMINIMALISIR DEFECT PRODUK A DI PT XYZ

Penelitian ini bertujuan untuk meminimalisir jumlah defect pada produk A di PT XYZ melalui penerapan metode Statistical Process Control (SPC) dan Kaizen. Produk A dipilih karena memiliki tingkat produksi dan jumlah defect tertinggi selama periode Agustus–Oktober 2024, dengan rata-rata persentase defect sebesar 4,51%, melebihi batas toleransi perusahaan yaitu 4%. Metode SPC digunakan untuk menganalisis kestabilan proses produksi melalui alat seperti check sheet, diagram pareto, peta kendali-u, dan diagram fishbone. Missprint adalah defect dengan frekuensi tertinggi, menyumbang 59,2% dari total defect (100.350 m), diikuti oleh wrinkles sebesar 21% (35.609 m), dan blushing sebesar 7,1% (12.060 m). Namun, jenis defect lainnya, seperti scratches (4,5%), tearing (4,0%), ink spot (2,7%), dan unprinted lines (1,5%) memiliki kontribusi yang lebih kecil. Dua jenis defect utama, Missprint dan Wrinkles, masing-masing menyumbang 80,1% dari semua kecacatan, menunjukkan bahwa ada area prioritas yang perlu diperbaiki. Hasil analisis awal pada peta kendali-u menunjukkan proses belum stabil, namun setelah iterasi dan penghilangan titik outlier, proses menjadi terkendali secara statistik. Analisis kapabilitas proses menunjukkan nilai sebesar (0.62) pada Cp dan (0.60) pada Cpk yang mengindikasikan proses belum sepenuhnya kapabel. Selanjutnya, usulan perbaikan diberikan menggunakan metode Kaizen dengan pendekatan Five M-Checklist dan Five Step Plan, yang fokus pada faktor manusia, mesin, metode dan material. Hasil dari integrasi metode SPC dan Kaizen diharapkan mampu menurunkan tingkat defect secara signifikan dan berkelanjutan, sekaligus meningkatkan kualitas serta efisiensi proses produksi di PT XYZ.