PENGARUH BEESWAX DAN KITOSAN TERHADAP SIFAT EDIBLE FILM BERBAHAN PEKTIN JERUK BALI DAN GLISEROL

Edible film merupakan salah satu inovasi kemasan ramah lingkungan yang dapat dikonsumsi, berbahan dasar biopolimer alami. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik Edible film berbahan pektin dari kulit jeruk bali dengan penambahan kitosan dan beeswax, serta menganalisis pengaruh kedua bahan tersebut terhadap sifat fisik dan mekanik film. Metode penelitian menggunakan rancangan faktorial 3 kali 4 dengan variasi konsentrasi kitosan (0%, 1%, 2%) dan beeswax (0%, 1%, 2%, 3%), menghasilkan 12 kombinasi formulasi. Parameter yang diuji meliputi ketebalan, kuat tarik, elongasi, Modulus Young, kadar air, kelarutan, laju transmisi uap air (WVTR), daya serap air (swelling), transparansi, dan biodegradasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan kitosan secara signifikan meningkatkan kuat tarik dan Modulus Young, namun menurunkan kelarutan dan laju biodegradasi. Beeswax berperan dalam menurunkan kadar air, kelarutan, dan WVTR, serta meningkatkan ketebalan dan fleksibilitas film. Interaksi antara kitosan dan beeswax berpengaruh terhadap beberapa parameter, terutama daya serap air dan elongasi. Formulasi optimal diperoleh pada kombinasi kitosan 1% dan beeswax 1–2%, yang menghasilkan Edible film dengan karakteristik terbaik sesuai standar. Penelitian ini menunjukkan bahwa kombinasi pektin jeruk bali, kitosan, dan beeswax berpotensi menghasilkan kemasan edible yang berkinerja baik dan berkelanjutan.

Kata kunci: Beeswax, Edible film, Gliserol, Kitosan, Pektin jeruk bali