PEMBUATAN BIOINK DENGAN MENGGUNAKAN PEWARNA EKSTRAK UMBI BIT, PEKTIN KULIT JERUK DAN KITOSAN

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah perlunya pengembangan formulasi tinta alami (bioink) yang ramah lingkungan namun tetap memiliki karakteristik fungsional seperti tinta konvensional, terutama dari segi viskositas, kestabilan warna, dan ketahanan terhadap bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk memformulasikan bioink berbasis bahan alami yaitu ekstrak umbi bit sebagai pewarna, pektin kulit jeruk sebagai pengental, dan kitosan sebagai pengikat, serta mengetahui pengaruh komposisinya terhadap sifat fisik dan ketahanan bioink yang dihasilkan. Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL), yang terdiri atas variasi konsentrasi ekstrak bit (4, 6, dan 8 gram) dan kitosan (1, 3, dan 5 mL), serta dua suhu pemanasan (±60°C dan ±80°C). Bioink yang dihasilkan diuji viskositas, kandungan padatan (solid content), warna (L*, a*, b*), perbedaan warna (ΔE), dan ketahanan terhadap larutan asam, basa, dan minyak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi kombinasi ekstrak bit 6 gram dan kitosan 1 mL (K1B6) menghasilkan performa terbaik secara keseluruhan. Penambahan kitosan meningkatkan viskositas dan solid content, sementara ekstrak bit memengaruhi intensitas warna dan nilai ΔE. Suhu pemanasan ±80°C turut meningkatkan daya lekat dan kestabilan warna terhadap paparan kimia. Kesimpulannya, bioink dari bahan alami ini memiliki potensi sebagai alternatif tinta cetak yang lebih aman dan berkelanjutan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan parameter pengujian lain seperti pH, ketahanan cahaya, dan mikrobiologi untuk mendukung aplikasi jangka panjang bioink.