Analisis Efektivitas Mesin Cetak Offset Heidelberg SORM 72 Menggunakan Metode Total Productive Maintenance

PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang percetakan offset dan saat ini menghadapi permasalahan penurunan performa mesin cetak, khususnya pada mesin offset Heidelberg SORM 72 yang menjadi peralatan utama produksi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis penyebab rendahnya efektivitas mesin tersebut dengan menerapkan metode Total Productive Maintenance (TPM) yang meliputi pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE), Six Big Losses, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), serta 5S sebagai solusi perbaikan.Hasil analisis menunjukkan bahwa efektivitas mesin cetak offset di PT XYZ masih berada di bawah standar internasional, dengan nilai rata-rata OEE sebesar 18%, jauh dari target world class sebesar 85%. Dari ketiga komponen OEE, faktor performance menjadi penyumbang terendah yaitu sebesar 20%, sedangkan availability dan quality masing-masing mencatat angka 93% dan 96%. Berdasarkan identifikasi six big losses, kerugian produksi terbesar disebabkan oleh reduced speed losses sebesar 59,58% serta setup and adjustment losses sebesar 33,87%. Hasil analisis FMEA menunjukkan tiga penyebab utama yang perlu diprioritaskan, yaitu mesin yang sudah tua (RPN 564), suhu ruangan yang panas dan tidak stabil (RPN 559), serta penggunaan bahan cetak sensitif (RPN 541). Untuk mengatasi hal tersebut, diusulkan penerapan metode 5S berupa penataan area kerja, perawatan mesin, pengaturan ventilasi ruangan, serta penanganan khusus bahan sensitif guna menjaga kualitas cetakan. Diharapkan metode ini dapat meningkatkan efektivitas mesin, mengurangi downtime, serta memperpanjang umur pakai mesin. Selain itu, pelatihan teknisi dan pengendalian suhu ruang produksi serta penyimpanan bahan baku juga disarankan guna menjaga stabilitas proses produksi.

Kata kunci: fmea, mesin cetak, overall equipment effectiveness, six big losses, total produktive maintenance