ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KEMASAN PRODUK X UNTUK MEREDUKSI DEFECT (Studi Kasus PT XYZ)

Industri pengolahan dan kemasan di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat dalam lima tahun terakhir. PT XYZ merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa percetakan dan kemasan folding box yang turut berperan dalam memproduksi beragam jenis kemasan untuk produk makanan dan minuman, termasuk kemasan X. Namun, selama periode Desember 2024 hingga Februari 2025, perusahaan menghadapi kendala berupa tingginya tingkat defect pada kemasan X. Total produksi sebanyak 184.640 pcs, ditemukan 11.729 pcs produk defect atau sebesar 6,35%, melebihi batas toleransi defect perusahaan yang ditetapkan sebesar 3%. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi dan menganalisis penyebab utama defect serta memberikan usulan perbaikan guna meminimalkan jumlah defect. Metode yang digunakan adalah Statistical Process Control (SPC) untuk mengidentifikasi jenis defect, Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menghitung Risk Priority Number (RPN), serta Root Cause Analysis (RCA) untuk menelusuri akar permasalahan. Berdasarkan analisis Pareto, tiga jenis defect terbesar adalah tidak register 36,7%, warna tidak rata 26%, dan kotor tinta 21,1% yang secara kumulatif menyumbang 84% dari total defect. Diagram fishbone menunjukkan bahwa penyebab defect berasal dari faktor manusia, mesin, material, metode, dan lingkungan. Hasil analisis FMEA menghasilkan nilai RPN tertinggi ditemukan pada defect warna tidak rata 245, akibat kondisi roller tinta yang tidak optimal, disusul defect kotor tinta 210, akibat sisa tinta dalam bak tinta, serta defect tidak register 180, karena keausan pada elastis greeper mesin cetak. Usulan perbaikan didasarkan pada analisis akar permasalahan RCA perlu diterapkan pengawasan ketat terhadap SOP perawatan mesin, didukung checklist harian dan mingguan bagi operator. Inspeksi visual rutin juga perlu dilakukan untuk memastikan kebersihan bak tinta sebelum produksi, dengan bantuan checklist sebagai alat verifikasi agar proses pembersihan berjalan konsisten dan terdokumentasi dengan baik.