Karakteristik Bioplastik Berbasis Pektin Kulit Pisang Kepok (Musa Paradisiaca) dengan Penambahan Beeswax, Kitosan, dan Gliserol

Tingginya produksi plastik di era modern saat ini memberikan dampak negatif bagi seluruh sektor kehidupan, terutama pencemaran lingkungan akibat limbah plastik yang sulit terurai. Hal ini mendorong upaya pengembangan bioplastik dari pektin kulit pisang kepok sebagai alternatif pengganti plastik konvensional yang dapat terurai oleh alam. Beeswax, kitosan, dan gliserol ditambahkan untuk meningkatkan karakteristik mekanik dan mengurangi permeabilitas uap air dari bioplastik berbasis pektin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik bioplastik berbasis pektin kulit pisang kepok dengan penambahan beeswax, kitosan, dan gliserol dari segi sifat fisik, optik, mekanik, kimia, dan barrier. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang kemudian data dianalisis menggunakan metode analisis variansi (ANOVA) tiga arah dan diilanjutkan dengan uji Duncan untuk melihat pengaruhnya terhadap karakteristik bioplastik. Hasil penelitian komposisi optimal sifat fisik ketebalan dan transparansi diperoleh pada konsentrasi pektin 1,5%, beeswax 1%, dan kitosan 2% dengan nilai 0,243 mm dan 85,93%. Sifat mekanik diperoleh pada konsentrasi pektin 2%, beeswax 0,5%, dan kitosan 1% dengan nilai kuat tarik 2,893 MPa, elongasi 66,77%, dan elastisitas 0,0515 MPa. Komposisi optimal sifat kimia pada konsentrasi pektin 2%, beeswax 0,5%, dan kitosan 2% dengan nilai daya serap air 156,56%, kelarutan 6,03%, kadar air 23,06%, dan biodegradasi 52,06%. Sifat barrier diperoleh pada konsentrasi pektin 1,5%, beeswax 1%, dan kitosan 0% dengan nilai 6,0652 g/m²/hari. Interaksi ketiga bahan pektin, beeswax, dan kitosan memengaruhi kelarutan dan kadar air.