ANALISA PERFORMANCE LINE PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DENGAN PENDEKATAN DMAIC DI PT XYZ

Seiring dengan meningkatnya persaingan di dunia industri, tujuan utamanya adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja lini produksi agar dapat menghasilkan produk berkualitas tinggi. Penggunaan dan pemeliharaan mesin yang teratur akan meningkatkan hasil produksi perusahaan. PT XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang berfokus pada kemasan botol plastik, botol kaca (Inert), dan kemasan kaleng. Kemasan botol plastik terbuat dari biji plastik yang mudah dibentuk, menjadikannya pilihan utama untuk kemasan produk minuman. Ada berbagai jenis botol plastik yang disesuaikan dengan fungsinya, seperti botol PET (Polythylene Terephthalate) yang umum digunakan untuk minuman. Pengukuran efektivitas mesin secara menyeluruh menggunakan metode OEE dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja mesin di PT XYZ. Dalam proses ini, dilakukan perhitungan tahapan nilai OEE yaitu availability, performance, dan quality sebagai indikator evektifitas. Berdasarkan penelituan, analisis menunjukan produktivitas peralatan yang rendah dapat diidentifikasi dengan metode OEE dan konsep six big losses. Penyebab utama pemborosan adalah penurunan kecepatan operasi dan waktu ideal. Oleh karena itu, evaluasi menyeluruh terhadap beban kerja operator diperlukan untuk mengidentifikasi kerusakan tersembunyi dan memperbaiki operasional. Hasil perhitugan overall equipment effectiviness (OEE) yang terjadi selama periode Januari-Desember 2024 menghasilkan nilai rata-rata availability rate sebesar 94%, performance rate 33%, dan quality rate 89%dengan rata-rata nilai overall equipment effectiviness (OEE) sebesar 27%. Nilai tersebut masih jauh dibawah standar JIPM yaitu sebesar 85%. Hasil six big losses adalah breakdown losses sebesar 71,81%, reduced speed losses sebesar 13,13%, lalu setup and adjustment losses 6,80% ada idling & minor stoppage losses 4,44%, defect losses 3,82%.