2106411001, Nuraprilliana Dewi Sasminto (2025) ANALISIS MODEL PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN HYBRID WHALE OPTIMIZATION ALGORITHM DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION STUDI KASUS PT. XYZ. D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.
![[thumbnail of Identitas Skripsi, Bab 1, dan Bab 5_Nuraprilliana (2106411001).pdf]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Identitas Skripsi, Bab 1, dan Bab 5_Nuraprilliana (2106411001).pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Repository Bab 2, 3, 4_Nuraprilliana (2106411001).pdf]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Repository Bab 2, 3, 4_Nuraprilliana (2106411001).pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (1MB)
Abstrak
Penjadwalan produksi PT. XYZ memiliki permasalahan keterlambatan produksi yang disebabkan adanya antrian pada tahapan proses setelah cetak. Sistem penjadwalan perusahaan saat ini mengadaptasi aturan earliest due date (EDD) dengan pertimbangan ketersediaan sumber daya seperti bahan baku dan mesin. Penjadwalan produksi perusahaan menghasilkan nilai makespan sebesar 59.4 jam dan 27 pekerjaan terlambat dari 28 pekerjaan sampel dalam periode Januari-Februari 2025. Studi literatur menunjukkan bahwa pendekatan algoritma metaheuristic seperti Hybrid Whale Optimization Algorithm (HWOA) dan Particle Swarm Optimization (PSO) berpotensi menghasilkan model penjadwalan yang lebih baik.
Penelitian ini mengembangkan model penjadwalan produksi menggunakan HWOA dan PSO. Data sampel diambil dari data produksi riil meliputi 28 pekerjaan yang melalui 9 mesin tahapan produksi. Data kemudian diolah dengan menghitung waktu proses tiap tahapan. Kinerja diukur melalui kriteria: makespan (total waktu produksi) dan jumlah pekerjaan terlambat. Uji performansi dilakukan menggunakan Efficiency Index (EI) dan Relative Error (RE) untuk membandingkan solusi antar model penjadwalan dengan metode usulan dan dengan penjadwalan perusahaan.
Model penjadwalan dengan HWOA menghasilkan makespan 53,5 jam (pengurangan 9,9%) dan 22 pekerjaan terlambat (penurunan 18,5%). Urutan pekerjaan: 1-22-10-7-24-25-9-20-5-17-6-2-14-13-11-18-23-3-8-12-16-26-15-27-21-4-19-28. Uji performansi menunjukkan nilai EI = 1,11 dan RE = 9,9%, membuktikan keunggulan lebih baik terhadap metode perusahaan. Grafik iterasi konvergensi HWOA mengonfirmasi stabilitas solusi setelah 100 iterasi.
PSO mencatat makespan 55,7 jam (pengurangan 6,2%) dan 23 pekerjaan terlambat, dengan urutan: 10-28-22-5-4-17-25-7-20-9-16-2-1-14-3-23-24-26-18-13-15-12-21-27-11-6-8-19. Meskipun lebih baik dari metode perusahaan dengan EI = 1,06, PSO kalah efektif dibanding HWOA. Komparasi langsung HWOA vs PSO menunjukkan EI = 1,04 dan RE = 4,1%, menegaskan HWOA sebagai algoritma terbaik untuk minimasi makespan dan keterlambatan dalam studi kasus ini.
Kata kunci: penjadwalan, makespan, pekerjaan terlambat, hybrid whale optimization algorithm (HWOA), particle swarm optimization (PSO)
Tipe Dokumen: | Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4) |
---|---|
Subjek: | 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 600 Teknologi (ilmu terapan) > 602 Aneka ragam tentang teknologi dan ilmu terapan 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 670 Manufaktur, pabrik-pabrik > 670 Manufaktur, pabrik-pabrik |
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: | Teknik Grafika dan Penerbitan > Teknologi Industri Cetak Kemasan D4 |
User ID Pengunggah: | Nuraprilliana Dewi Sasminto |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 03:54 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 03:54 |
URI: | https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/26850 |