2106411011, Syifa Husnawati (2025) PENGGUNAAN EKSTRAK BUNGA KENOP (Gomphrena globosa) SEBAGAI LABEL FILM INDIKATOR KESEGARAN UNTUK PRODUK SUSU. D4 thesis, Politeknik Negeri Jakarta.
![[thumbnail of Halaman Identitas]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Halaman Identitas Skripsi.pdf
Download (2MB)
![[thumbnail of Isi (Bab 2 - Bab 4)]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Isi (Bab 2 - Bab 4).pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (999kB)
Abstrak
Susu merupakan salah satu sumber protein hewani yang penting dan banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain mengandung protein, susu juga kaya akan kalsium, vitamin D, dan zat gizi esensial lainnya. Namun, susu sangat rentan terhadap penurunan mutu akibat kontaminasi mikroorganisme, khususnya jika disimpan dalam kondisi yang kurang sesuai. Kerusakan susu dapat ditandai melalui perubahan warna, bau, dan tekstur, yang berisiko bagi kesehatan konsumen.Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan smart packaging berbasis indikator visual kesegaran dengan memanfaatkan ekstrak bunga kenop (Gomphrena globosa L.) sebagai pewarna alami yang sensitif terhadap perubahan pH. Indikator ini diaplikasikan dalam bentuk film berbahan dasar pati ganyong, dengan variasi konsentrasi ekstrak sebesar 16%, 18%, dan 20%. Uji dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan, mencakup pengujian pH susu, karakteristik warna (mean RGB), serta uji organoleptik terhadap atribut warna, aroma, dan tekstur susu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film indikator berbasis ekstrak bunga kenop memberikan perubahan warna yang signifikan terhadap perubahan pH susu pada suhu ruang (±25°C), yang ditunjukkan dengan nilai korelasi positif yang signifikan (r = 0.391; p = 0.000). Artinya, semakin rendah pH susu akibat kontaminasi mikroba, semakin nyata pula perubahan warna pada label indikator. Namun, pada suhu chiller (±4°C), tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara perubahan warna dan pH (r = 0.042; p = 0.693), menunjukkan bahwa indikator kurang responsif dalam kondisi suhu dingin karena laju degradasi susu berlangsung lebih lambat. Dengan demikian, film indikator ini lebih efektif digunakan untuk mendeteksi kesegaran susu pada suhu ruang dibandingkan suhu dingin.
Tipe Dokumen: | Thesis / Skripsi / Tugas Akhir (D4) |
---|---|
Subjek: | 000 - Komputer, Informasi dan Referensi Umum > 000 Ilmu komputer, ilmu pengetahuan dan sistem-sistem > 001 Ilmu pengetahuan |
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: | Teknik Grafika dan Penerbitan > Teknologi Industri Cetak Kemasan D4 |
User ID Pengunggah: | Syifa Husnawati |
Date Deposited: | 10 Jul 2025 06:31 |
Last Modified: | 10 Jul 2025 06:31 |
URI: | https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/26783 |