PENGEMBANGAN KEMASAN UMKM "MIE AYAM PAK MIN" MENGGUNAKAN METODE KANO & QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD).

Bagi pelaku UMKM, khususnya di bidang kuliner, kemasan yang tepat dapat
menjadi faktor strategis dalam meningkatkan daya saing di pasar. UMKM “Mie
Ayam Pak Min” yang berlokasi di Depok saat ini masih menggunakan kemasan
sederhana berupa plastik dan styrofoam yang kurang higienis, tidak ramah
lingkungan, serta tidak memiliki daya tarik visual yang kuat. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk merancang kemasan mie ayam yang lebih inovatif,
aman, fungsional, dan menarik, serta disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan
pelanggan.
Penelitian ini menggunakan metode Kano dan Quality Function Deployment
(QFD). Metode Kano digunakan untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan
atribut kemasan berdasarkan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan (Must-be,
One-dimensional, Attractive, Indifferent, dan Reverse). Selanjutnya, metode QFD
digunakan untuk menerjemahkan kebutuhan pelanggan ke dalam spesifikasi teknis
melalui penyusunan House of Quality (HoQ). Data dikumpulkan melalui observasi
langsung, wawancara dengan pelaku usaha dan pakar, serta penyebaran kuesioner
kepada konsumen yang pernah membeli produk. Analisis dilakukan terhadap
tingkat kepentingan (importance rating), tingkat kepuasan (customer satisfaction),
rasio perbaikan (improvement ratio), dan nilai penjualan (sales point) untuk
menentukan bobot atribut kemasan (raw weight dan normalized raw weight).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa atribut kemasan yang menjadi prioritas
utama adalah mudah dibawa, eye-catching, dan ramah lingkungan. Berdasarkan
hasil tersebut, dirancanglah mock-up kemasan baru berbentuk hexagonal berbahan
ivory, yang dirancang agar lebih estetis, ergonomis, dan dapat meningkatkan nilai
jual serta citra produk di mata konsumen. Penelitian ini menunjukkan bahwa
pendekatan integratif antara metode Kano dan QFD efektif dalam menghasilkan
solusi desain kemasan berbasis kebutuhan konsumen.