PENERAPAN HYBRID KANSEI ENGINEERING DALAM PENGEMBANGAN KEMASAN PARFUM SESUAI PERSONALITY CUSTOMER

Kemasan parfum saat ini hanya berdasarkan personal branding brand saja, tanpa mempertimbangkan Personality customer. Hasil observasi 68% dari 44 responden menyatakan perlu dilakukan pengembangan kemasan parfum sesuai dengan Personality Kemasan parfum memiliki keluhan utama mencakup desain kurang menarik, bentuk monoton, dan ketidakpraktisan. Oleh karena itu, dilakukan perancangan kemasan parfum memperbaiki desain kemasan yang tepat berdasarkan Personality customer. Penelitian ini menggunakan metode Kansei Engineering dengan metode pendukung seperti Term Frequency-Inverse Document Frequency (TF-IDF) untuk mendapatkan kata Kansei terpilih, Fuzzy C-Means untuk menentukan konsep desain kemasan, ANFIS untuk menentukan elemen kemasan. Kombinasi Kansei Engineering dengan metode TF-IDF, FCM, dan ANFIS dalam pengembangan kemasan menjadi hal terbarukan. Hasil analisis didapatkan 3 konsep desain kemasan yaitu “Authentic”, “Protection” dan “Practical”. Konsep Practical menjadi konsep terpilih untuk diterapkan pada elemen desain terpilih setiap Personality customer (Plegmatis,Sanguin, Melankolis dan Koleris). Keempat Personality memiliki kecenderungan yang sama dalam memilih gaya desain yaitu Bold Minimalism, ukuran botol 10–30 ml, dan teknik cetak kombinasi, kecuali tipe sanguinis yang lebih memilih indirect printing. Bentuk tutup square rounded juga menjadi pilihan utama bagi tiga Personality, yaitu plegmatis, sanguin, dan koleris. Namun, terdapat perbedaan preferensi pada elemen seperti surface botol, bentuk bahu, dan bentuk body yang mencerminkan karakter khas masing-masing kepribadian.