OPTIMALISASI GRINDING TIME, AGING GRINDING BASE, DAN KUANTITAS DALAM PROSES PEMBUATAN TINTA GRAVURE TERHADAP NILAI DENSITY HASIL CETAK

Warna memiliki esensi penting dalam dunia percetakan khususnya, dalam kualitas cetak suatu produk. Menciptakan visual warna yang sesuai dengan produk customer menjadi kewajiban bagi perusahaan industri grafika. Perusahaan PLG merupakan perusahaan industri grafika pada manufaktur yang bergerak di bidang produsen pigmen dan tinta. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan parameter proses produksi tinta gravure, khususnya tinta P, melalui analisis terhadap pengaruh grinding time, aging grinding base, dan kuantitas produksi terhadap nilai density hasil cetak. Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan PLG adalah ketidakstabilan warna tinta P dalam produksi massal, yang diduga disebabkan oleh jeda waktu antar proses produksi serta sifat resin yang sensitif terhadap suhu dan waktu. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium menggunakan metode eksperimental kuantitatif, dengan rancangan percobaan faktorial 3×4×2, melibatkan 24 kombinasi perlakuan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah waktu penggilingan (30, 60, dan 90 menit), waktu aging (immediate, 3 jam, 24 jam, dan 48 jam), serta kuantitas produksi (200 gr dan 400 gr). Sampel tinta diuji menggunakan mesin RK Proofer dan alat ukur warna X-Rite eXact Spectrodensitometer. Data density yang diperoleh dianalisis secara statistik melalui uji ANOVA faktorial dan dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui perbedaan signifikan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga variabel memberikan pengaruh signifikan terhadap nilai density, baik secara individu maupun interaksi. Kombinasi perlakuan paling optimal adalah grinding time 60 menit, aging 3 jam, dan kuantitas 400 gram, yang mampu menghasilkan nilai density tinggi, stabil, dan sesuai standar industri. Penelitian ini memberikan kontribusi dalam menetapkan parameter teknis yang efisien dan konsisten untuk menjamin kualitas warna tinta gravure, khususnya pada produksi massal.