PEMBUATAN TINTA BATIK BERWARNA HITAM BERBAHAN DASAR SABUT KELAPA DENGAN METODE PIROLISIS

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO. Namun, penggunaan pewarna sintetis dalam pembuatan batik sering menimbulkan masalah lingkungan karena limbahnya yang sulit terurai. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan tinta batik hitam alami berbahan dasar sabut kelapa melalui metode pirolisis, sebagai alternatif yang ramah lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan tahapan utama meliputi pirolisis sabut kelapa pada suhu 150 hingga 250℃ selama 2 jam, pengolahan karbon menjadi pigmen, pembuatan larutan tinta dengan variasi komposisi pigmen (1-7 gram) dan aquades (6-12 mL), serta pengujian karakteristik tinta meliputi pH, viskositas, kepekatan warna (density), dan nilai L*a*b sebelum dan sesudah pencucian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tinta dengan komposisi 6 gram pigmen dan 11 mL aquades (Tinta 6) merupakan formulasi terbaik. Tinta ini memiliki pH 6,46 (mendekati netral), viskositas ideal (6,96 detik), kepekatan warna tertinggi (density 2,68), serta ketahanan warna yang baik dengan nilai Delta E sebelum dan sesudah pencucian sebesar 0,20 (perubahan tidak terlihat oleh mata). Selain itu, nilai L*a*b menunjukkan warna hitam pekat dan stabil setelah pencucian. Kesimpulannya, tinta batik hitam berbahan sabut kelapa hasil pirolisis berpotensi sebagai alternatif pewarna alami yang ramah lingkungan dengan kualitas warna yang baik. Penelitian ini juga membuka peluang pemanfaatan limbah sabut kelapa menjadi produk bernilai tambah. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah pengujian lebih lanjut dengan teknik batik tradisional dan penambahan bahan pengawet untuk meningkatkan ketahanan tinta.