ANALISIS PERUBAHAN KONTRAK PADA PROYEK DESIGN AND BUILD-LUMPSUM (Studi Kasus: Proyek Pembangunan RS PON Jakarta)

Industri konstruksi Indonesia terus berkembang pesat, didukung oleh meningkatnya penggunaan kontrak Design and Build. Namun, penerapan metode pembayaran Lumpsum
yang mengikat dengan harga tetap menjadi tantangan ketika terjadi perubahan desain selama pelaksanaan proyek. Proyek Pembangunan RS PON Jakarta yang menggunakan kontrak
Design and Build-Lumpsum, mengalami beberapa kali perubahan kontrak yang berdampak pada biaya dan waktu penyelesaian. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor penyebab, mekanisme penyelesaian, dan dampak perubahan kontrak pada proyek Design and Build-Lumpsum. Penelitian menggunakan pendekatan mixed methods dengan desain sequential explanatory. Data kuantitatif berupa durasi dan biaya dianalisis secara statistik deskriptif historis, sedangkan data kualitatif diperoleh melalui wawancara mendalam dengan kontraktor dan dianalisis secara tematik menggunakan perangkat lunak Nvivo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama penyebab perubahan kontrak adalah permintaan pemilik proyek, perubahan regulasi, ketidaksesuaian desain awal dengan kondisi lapangan, dan perubahan spesifikasi teknis. Mekanisme penyelesaian perubahan kontrak mengacu pada FIDIC Yellow Book. Value Engineering dan manajemen risiko diterapkan untuk menjaga efisiensi dan kualitas. Perubahan kontrak berdampak pada peningkatan nilai kontrak hingga 7,36% dan perpanjangan durasi pelaksanaan, serta berpotensi memengaruhi kualitas jika tidak dikelola dengan baik. Perubahan yang tidak terkendali berpotensi merugikan kontraktor dan pemilik proyek, namun pengelolaan yang baik dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Kata kunci: Design and Build, Lumpsum, Perubahan Kontrak, Value Engineering, Manajemen risiko