2102322012, Iqbal Fauzan (2024) ANALISIS TINGKAT KETERISIAN LOADING DOCK (LOADING DOCK OCCUPANCY) PASCA REAKTIVASI TRAIN F DENGAN KONDISI 4 TRAIN BEROPERASI DI PT BADAK NGL. [Laporan Kampus Merdeka]
![[thumbnail of Halaman Identitas Laporan MBKM 1]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Laporan MBKM 1 (Cover, Pendahuluan, Penutup).pdf
Download (3MB)
![[thumbnail of Halaman Isi Laporan MBKM 1]](https://repository.pnj.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Laporan MBKM 1 (Isi).pdf
Restricted to Hanya Civitas Akademika PNJ
Download (2MB) | Request a copy
Abstrak
PT Badak Natural Gas Liquefaction (PT Badak NGL) merupakan salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia dalam produksi Liquefied Natural Gas (LNG) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG). Dengan kapasitas desain produksi yang signifikan, perusahaan ini berperan penting dalam memenuhi kebutuhan energi global. Namun, seiring dengan berkurangnya pasokan gas dan meningkatnya permintaan, PT Badak NGL menghadapi tantangan operasional, terutama dalam efisiensi dan keberlanjutan produksi. Reaktivasi Train F menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi LNG dan LPG, seiring dengan ditemukannya cadangan gas alam baru. Penelitian ini menganalisis pengaruh reaktivasi Train F terhadap tingkat keterisian loading dock di PT Badak NGL. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa reaktivasi Train F akan meningkatkan persentase Berth Occupancy Loading Dock secara signifikan, dengan nilai peningkatan mencapai 112,67% untuk skenario Low Case, 150,68% untuk skenario Base Case, dan 175,86% untuk skenario High Case. Selain itu, faktor utama yang mempengaruhi tingkat keterisian loading dock adalah peningkatan produksi LNG dan LPG, yang diproyeksikan meningkat sebesar 108,33% hingga 332,47% tergantung pada skenario. Proyeksi menunjukkan bahwa persentase Berth Occupancy Loading Dock maksimal akan mencapai 59,30% di tahun 2029 untuk skenario Low Case, 69,90% di tahun 2030 untuk skenario Base Case, dan 76,92% di tahun 2030 untuk skenario High Case. Dengan kondisi empat train beroperasi, jumlah maksimal loading dock yang dibutuhkan pasca reaktivasi Train F adalah dua loading dock. Penelitian ini menekankan pentingnya perencanaan dan pengelolaan yang tepat untuk menghindari risiko kemacetan dan meningkatkan efisiensi operasional di PT Badak NGL.
Kata Kunci: Forecast Feed Gas, Loading Dock, Berth Occupancy, Reaktivasi Train F.
Tipe Dokumen: | Laporan Kampus Merdeka |
---|---|
Subjek: | 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 660 Teknik kimia > 660 Teknik kimia 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 660 Teknik kimia > 662 Teknologi bahan peledak, bahan bakar, dan produk terkait 600 – Teknologi (Ilmu Terapan) > 660 Teknik kimia > 665 Teknologi industri minyak, lemak, lilin, dan gas |
Bidang, Unit, atau Jurusan Yang Ditujukan: | Teknik Mesin > Teknologi Rekayasa Konversi Energi D4 |
User ID Pengunggah: | Iqbal Fauzan |
Date Deposited: | 16 Apr 2025 07:02 |
Last Modified: | 16 Apr 2025 07:02 |
URI: | https://repository.pnj.ac.id/id/eprint/25193 |