PERANCANGAN INSTALASI PLTS ATAP ON-GRID KAPASITAS 18 KWP UNTUK SISTEM PENERANGAN DI GEDUNG ADMINISTRASI PLTU PT CIREBON POWER SERVICES DENGAN MONITORING IOT

PT Cirebon Power Services merupakan Salah satu perusahaan yang bergerak di sektor energi yang berada di Cirebon, Jawa Barat. Menurut data dari Sign Smart MenLHK (signsmart.menlhk.go.id) menyatakan bahwa daerah Cirebon memiliki total emisi karbon yang cukup tinggi yaitu sebesar 239 Gg CO₂ dan salah satunya berasal dari sektor energi. Berdasarkan kebijakan pemerintah Indonesia bahwa pada tahun 2035 PT Cirebon Power Services akan di non-aktifkan operasional nya untuk menekan penurunan nilai emisi karbon di Indonesia. Maka dari itu perusahaan ini memerlukan penerapan baru menggunakan energi terbarukan untuk menopang bisnis meraka agar lebih berkelanjutan kedepannya.
Anjuran pemerintah untuk menurunkan emisi karbon di Indonesia disambut baik oleh manajemen perusahaan. Kontribusi yang akan dilakukan oleh perusahaan ini selaku klien dalam penelitian ini adalah mengharapkan sebuah rancangan mengenai PLTS Atap yang bisa diterapkan di salah satu gedung di perusahaan. Adapun rencana pemasangan PLTS Atap ini adalah di gedung administrasi perusahaan.
Pelaksanaan untuk perencanaan PLTS Atap ini adalah peneliti melakukan pengukuran beban harian berdasarkan data sekunder yang diberikan oleh klien, pengambilan data irradiasi matahari secara langsung menggunakan aplikasi via android yaitu Solar Meter, lalu menentukan komponen-komponen yang sesuai dengan harapan klien lalu dirancang menggunakan bantuan.
Software PVSyst lalu dibandingkan dengan perhitungan secara keteknikan manual untuk menghasilkan rekomendasi PLTS atap yang akan dirancang pada gedung administrasi PT Cirebon Power Services yang diharapkan mampu membantu menopang kelistrikan untuk penerangan pada gedung tersebut.
Pelaksana project ini adalah mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dengan anggota Adi Yoga Setiawan, Fajar Kurnia, Nadilah dan Sandi Agung Santoso. Semua hak serta kewajiban antara pelaksana project dan klien diatur dalam sebuah Project Aggreement yang ditandatangani oleh pelaksana project, klien, dan coach.