PENENTUAN INTERVAL WAKTU PEMELIHARAAN HOT WELL PUMP PADA UNIT PEMBANGKIT PT. XYZ MENGGUNAKAN METODE FMEA DAN AGE REPLACEMENT GUNA MEMINIMASI WAKTU DOWNTIME

Industri pembangkit listrik, khususnya Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), memegang peran penting dalam menyediakan energi listrik yang andal dan berkelanjutan. Namun, kerusakan komponen kritis seperti Hot well pump dapat menyebabkan downtime yang signifikan, yang berdampak negatif pada efisiensi dan ketersediaan sistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem perawatan pada Hot well pump di PT. XYZ dengan menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Age Replacement. Berdasarkan analisis FMEA, komponen bearing pada Hot well pump diidentifikasi sebagai komponen kritis dengan nilai Risk Priority Number (RPN) tertinggi, yaitu 168. Hal ini menunjukkan bahwa komponen bearing memiliki risiko kegagalan yang tinggi dan berpotensi menyebabkan downtime terbesar. Untuk menangani risiko ini, direkomendasikan strategi Preventive maintenance (PM) dengan penggantian komponen secara terjadwal. Hasil analisis menunjukkan bahwa interval waktu penggantian preventif yang optimal adalah setelah mesin beroperasi selama 4250 jam atau sekitar 177 hari. Penerapan strategi PM terbukti lebih efektif dibandingkan Corrective maintenance (CM) yang sebelumnya diterapkan. Implementasi PM berhasil menurunkan downtime sebesar 37,03%, dari 370 jam menjadi 233 jam dalam kurun waktu 1 tahun. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan metode FMEA dan Age Replacement pada komponen kritis bearing Hot well pump dapat meningkatkan ketersediaan sistem, efisiensi biaya operasi, dan secara keseluruhan berkontribusi pada peningkatan kinerja PLTP.