ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PENGEMASAN SEMEN DENGAN METODE SIX SIGMA UNTUK MENGURANGI KETIDAKAKURATAN MASSA PADA KANTUNG SEMEN

Industri semen memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan industri manufaktur di Indonesia karena semen merupakan kebutuhan mendasar dalam pembangunan sarana dan prasarana. Sehingga proses pembuatan semen harus berjalan secara efisien dan konsisten untuk menghasilkan kualitas semen yang baik kepada konsumen. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor – faktor penyebab terjadinya cacat ketidakakuratan masa semen pada proses pengisian kantung dan mengetahui perbaikan dalam meningkatkan keakuratan massa pada kantung semen di PT XYZ. Dengan menggunakan Metode penelitian Six Sigma yang dilakukan untuk mendapat perbaikan dalam mengetahui proses yang menimbulkan ketidakakuratan massa pada kantung semen sehingga menggunakan tahapan DMAIC untuk menganalisis tingkat kualitas atau tingkat kerusakan produk. Dan objek penelitian ini adalah PT XYZ ditinjau dari jenis cacat ketidakakuratan massa pada kantung semen pada proses pengisian semen ke dalam kantung semen dan penyebab timbulnya tejadinya cacat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari analisis jumlah produksi dan jumlah cacat diperoleh dari ketidak akuratan massa pada kantung semen yang dihasilkan pada periode Januari 2023 sampai Juni 2023 memiliki rata-rata 0,17% dengan standart rata-rata maksimal perusahaan 0,1%. Selain itu hasil analisis menggunakan diagram Fishbone terkait penyebab terjadinya ketidakakuratan massa disebabkan oleh faktor machine, method, man, material dan environment. Solusi perbaikan untuk menurunkan jumlah produk cacat adalah perawatan pada bagian mesin In line packer, menerapkan SOP yang sesuai dengan pekerjaan dan menerapkan gerakan tangan yang sesuai ergonomic. Sehingga Hasil dari implementasi perbaikan proses pengisian kantung semen pada ketidakakuratan massa semen diperoleh jumlah cacat yang dihasilkan mengalami penurunan dengan rata rata jumlah cacat 765 atau 0,05% dengan peluang cacat DPMO dari 258,732 menjadi 851,11 dan level Sigma dari 4,63 menjadi 5.