Perencanaan PLTS untuk Pompa Irigasi Perairan Sawah di Desa Kubang Puji

Keberhasilan suatu kegiatan pertanian dilihat dari hasil produktivitas panen nya, dimana fakor utama yang mempengaruhi priduktivitas suatu pertanian tergantung pada metode pertanian, petani (Pekerja), supplay air yang cukup, bibit yang unggul serta penggunaan pupuk yang baik. Pengairan irigasai sawah di desa kubang puji seluas 60 hektar menggunakan pompa air irigasi berbahan bakar fosil (solar). Pengoperasian pompa air irigasi ini dilakukan secara kontinue selama masa tanam dikarenakan elevasi permukaan sungai lebih rendah dari dataran sawah. Kebutuhan bahan bakar solar untuk operasional pompa irigasi sebesar 5.460 liter selama satu tahun. Penggunaan bahan bakar fosil (solar) tersebut menghasilkan emisi gas rumah kaca (GRK) berupa gas CO2 (Carbon dioksida), CH4 (Metana) dan N2O (dinitrogen oksida). Besaran emisi gas yang dihasilkan ialah 17,345 ton CO2, 0,00069 ton CH4, dan 0,00014 N2O atau setarara dengan 17,403 ton Eq CO2 periode satu tahun. Dengan adanya perencanaan konversi pompa air irigasi berbahan bakar solar menjadi pompa elektrik 3Ø dengan sumber tenaga pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di desa kubang puji akan menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 17,403 Ton CO2.