ANALISIS IMPLIKASI PENGURANGAN SATU TANGKI LNG TERHADAP PENGELOLAAN BOIL OFF GAS (BOG) UNTUK MENINGKATKAN PLANT THERMAL EFFICIENCY

Sebagai sumber energi vital, permintaan LNG terus meningkat seiring pertumbuhan energi global. PT XYZ, perusahaan LNG Indonesia, mengalami penurunan produksi sejak 2003 akibat berkurangnya pasokan gas. Hingga 2019, hanya 3 dari 8 train yang beroperasi. Meski jumlah train beroperasi berkurang, semua tangki LNG tetap digunakan. Penurunan feedgas dan train yang beroperasi menurunkan Plant Thermal Efficiency (PTE). Berbagai upaya sudah dilakukan untuk meningkatkan efisiensi kilang. Salah satu upaya yang saat ini dikaji adalah dengan mengurangi jumlah tangki LNG yang dioperasikan. Mengurangi operasional tangki berdampak pada penurunan jumlah Boil off gas (BOG) yang selama ini digunakan sebagai bahan bakar untuk kebutuhan boiler. Penurunan jumlah bahan bakar kemudian diimbangi dengan pengaturan pada temperatur LNG yang kemudian proses ini diharapkan dapat mengurangi jumlah kebutuhan energi dalam proses pencairan LNG. Dalam penelitian ini, penulis akan menguraikan implikasi pengelolaan BOG melalui simulasi menggunakan software Aspen HYSYS beserta perhitungan-perhitungan terkait untuk mendapatkan penghematan yang dapat direalisasikan. Hasil simulasi menunjukkan adanya penghematan fuel loses sebesar 5,8 KNm3 /h dengan biaya penghematan Rp 13.219.610.055 per tahun, mengurangi biaya konsumsi energi sebesar 1,7880 MW dalam satu siklus produksi, dan mengurangi biaya maintenance tangki LNG sebesar Rp 986.132.000 per tahun. Dengan upaya penghematan tersebut, mampu meningkatkan nilai PTE sebesar 0,7262%.