PENGAPLIKASIAN BIODEGRADABLE CUP BERBASIS PATI SINGKONG DAN ALGINAT SEBAGAI KEMASAN TEH

Kemasan teh pada umumnya menggunakan wadah kemasan plastik karena ekonomis dan mudah dibawa. Namun, sampah plastik menjadi masalah karena sulit terurai yang menyebabkan pencemaran lingkungan di air dan darat. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) berdasarkan komposisi sampah Nasional Indonesia pada tahun 2023, penyumbang sampah terbesar ke-2 adalah sampah plastik dengan persentase 19,4%. Salah satu solusi mengurangi penggunaan sampah plastik dengan menggunakan kemasan yang dapat dimakan atau disebut biodegradable cup. Biodegradable cup menggunakan bahan alami yang terbuat dari pati singkong dan alginat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik biodegradable cup dari pati singkong dan alginat yang akan digunakan sebagai kemasan teh. Dalam penelitian biodegradable cup menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan satu faktor. Faktor yang diperhatikan adalah perbandingan konsentrasi pati singkong dan alginat dengan 4 level, meliputi 25 gr : 75 gr, 50 gr : 50 gr, 75 gr : 25 gr, dan kontrol. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman (ANOVA), apabila diperoleh hasil yang beda nyata pada data dilakukan uji lanjut menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) skala 5%. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan biodegradable cup yang berbahan dari pati singkong dan alginat mendapatkan nilai terbaik pada uji kadar air (5,76),daya tahan air (30 menit 51 detik), daya serap air (20,32%), daya simpan (SA2), biodegradasi (21 hari), organoleptik tekstur (keras), organoleptik warna (coklat kekuningan), organoleptik aroma (wangi), organoleptik penampilan (sedikit retak dan tidak berlubang).